Kompas TV internasional kompas dunia

Update Bom Istanbul: Tangkap 22 Tersangka, Pemerintah Turki Tuduh Pelakunya Pemberontak Kurdi

Kompas.tv - 14 November 2022, 16:48 WIB
update-bom-istanbul-tangkap-22-tersangka-pemerintah-turki-tuduh-pelakunya-pemberontak-kurdi
Mobil-mobil polisi dan ambulans parkir di lokasi ledakan di Jalan Istiklal, kawasan pejalan kaki populer di Istanbul, Turki, Minggu 13 November 2022. Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya mencuit bahwa ledakan terjadi sekitar pukul 4.20 sore waktu setempat dan mengatakan ada korban tewas dan luka, tapi tidak menyebutkan berapa banyak.  (Sumber: AP Photo/Francisco Seco)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Purwanto

ISTANBUL, KOMPAS.TV - Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menuduh pemberontak Kurdi bertanggung jawab atas ledakan mengguncang Jalan Istiklal, Istanbul, Minggu (13/11/2022) kemarin. Per Senin (14/11), enam orang dilaporkan tewas dan 81 orang lainnya terluka akibat ledakan itu.

Ledakan di jantung kota Istanbul itu diduga sengaja dilakukan ketika memasuki jam ramai jalan oleh pejalan kaki. Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag melaporkan seorang perempuan duduk di pinggir jalan sebelum 45 menit dan ledakan teradi sesaat setelah dia pergi.

Baca Juga: Erdogan Tiba di Bali untuk KTT G20, Beberapa Jam Usai Kecam Ledakan Bom di Istanbul

Suleyman Soylu mengklaim serangan ini disusun oleh pemberontak Kurdi dari kota Ayn Al-Arab, utara Suriah. Ia mengklaim dalang serangan ini adalah pemberontak dari pemberontak Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan Unit Pertahanan Rakyat (YPG).

"Pemeriksaan kami menunjukkan bahwa perintah atas serangan teror mematikan ini datang dari Ayn Al-Arab di utara Suriah, tempat PKK/YPG memiliki markas di Suriah sana," kata Soylu dikutip The Guardian.

Sejauh ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Jalan Istiklal pada Minggu (13/11) kemarin. Sebelumnya, pusat kota Istanbul beberapa kali mengalami serangan yang dituduhkan kepada milisi Kurdi atau kelompok yang terafiliasi ISIS.

PKK sendiri ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Turki, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa. Gerakan itu telah memberontak selama berdekade-dekade memperjuangkan kemerdekaan di tenggara Turki.

Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut bahwa insiden ledakan di Istanbul kemungkinan serangan teroris. Usai memberi pernyataan tentang kejadian tersebut, Erdogan bertolak ke Bali untuk berpartisipasi di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Baca Juga: Jantung Kota Istanbul Diserang Ledakan, Erdogan: Diduga Aksi Terorisme



Sumber : The Guardian



BERITA LAINNYA



Close Ads x