Kompas TV internasional kompas dunia

Malaysia Perketat Pengawasan Covid-19 untuk Pengunjung dari Semua Negara, Termasuk Indonesia

Kompas.tv - 4 Januari 2023, 22:54 WIB
malaysia-perketat-pengawasan-covid-19-untuk-pengunjung-dari-semua-negara-termasuk-indonesia
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim saat memberikan keterangan pers di Putrajaya, Rabu (4/1/2023). (Sumber: Virna P Setyorini/Antara)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengaku bahwa pihaknya akan memperketat pengawasan kepada pengunjung dari semua negara, termasuk Indonesia, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Pengawasan ke pengunjung dari negara lain, terutama di tempat kasus infeksi lebih banyak, akan diperketat.

Anwar menyebut Kuala Lumpur tidak mendiskriminasi negara mana pun. Untuk "menyelamatkan masyarakat Malaysia", ia menyebut siapa pun yang masuk harus dipantau dan tunduk pada kondisi yang sama.

"Saat ini kami tidak mengambil posisi diskriminasi terhadap negara mana pun. Karena jika kita melihat penyebaran infeksi di China, kita juga tahu bahwa kematian di Amerika Serikat akibat Covid-19 juga tinggi, seperti halnya beberapa negara lain,” kata Anwar dikutip Antara, Rabu (4/1/2023).

“Yang saya tekankan di sini adalah pengawasan diperketat, tapi tidak memilih negara. Karena Malaysia tahu, pengunjung bisa saja dari Indonesia tapi bulan lalu dia dari China, misalnya. Jadi masalah seperti itu kompleks, kami tidak mau gegabah hanya karena beberapa laporan saja,” lanjutnya.

Baca Juga: Waspada, Varian Covid-19 yang Mengamuk China Dideteksi di Malaysia

Usai meninjau survei global, Anwar menyebut masalah Covid-19 yang dihadapi lebih kompleks. Ia pun menegaskan pemerintahannya tidak akan tebang-pilih demi keselamatan bangsa dan negara.

Lebih lanjut, Anwar menyebut rapat kabinet telah membuahkan hasil untuk mengutamakan kesehatan masyarakat. Aspek kesehatan akan menjadi prioritas acuan kebijakan, tidak kalah dari masalah pariwisata dan pertumbuhan ekonomi.

“Saya ingin menjelaskan ini karena banyak keraguan muncul seolah-olah untuk pariwisata. Tidak. Kami mengambil keputusan tegas,” kata Anwar.

Kata Anwar, Malaysia akan memantau secara serius pengunjung dari negara-negara dengan jumlah infeksi tinggi seperti Amerika Serikat dan China.

“Cuma faktanya berbeda dari apa yang dibicarakan. Menteri Dalam Negeri memberikan jumlah pendatang China 2022 adalah 336.000. Mayoritas mereka adalah turis. Desember saja pelawat China ada 53.000, dan kita tidak melihat lonjakan infeksi yang berhubungan dari negara mana-mana,” kata Anwar.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Gratis untuk Bayi dan Anak: Ini Hak Dasar Warga Negara


 

 

 



Sumber : Antara



BERITA LAINNYA



Close Ads x