Kompas TV internasional kompas dunia

Kuasai Kongres AS, Partai Republik Luncurkan Penyelidikan Kacaunya Penarikan Mundur dari Afghanistan

Kompas.tv - 14 Januari 2023, 23:55 WIB
kuasai-kongres-as-partai-republik-luncurkan-penyelidikan-kacaunya-penarikan-mundur-dari-afghanistan
Partai Republik yang kini mayoritas di Kongres Amerika Serikat, Jumat (13/1/2023) meluncurkan penyelidikan atas kekacauan penarikan mundur Amerika Serikat dari Afghanistan. Penarikan Amerika Serikat itu memicu pengambilalihan kilat negara yang dilanda perang oleh Taliban dan kematian 13 tentara Amerika dalam serangan milisi. (Sumber: US House of Representatives)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Partai Republik yang kini mayoritas di Kongres Amerika Serikat (AS) meluncurkan penyelidikan atas kekacauan penarikan mundur AS dari Afghanistan, Jumat (14/1/2023).

Penarikan AS itu memicu pengambilalihan kilat negara yang dilanda perang oleh Taliban dan kematian 13 tentara AS dalam serangan militan.

Michael McCaul, Ketua Komite Urusan Luar Negeri Kongres AS, mengatakan dia menulis surat kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken meminta serangkaian catatan, mulai dari penilaian intelijen hingga komunikasi dengan Taliban.

“Tidak masuk akal dan memalukan bahwa pemerintahan Biden berulang kali menolak permintaan pengawasan menyeluruh kami dan terus menahan informasi terkait penarikan tersebut,” kata McCaul, anggota partai Republik di panel yang kini menjadi ketuanya setelah Kongres beralih ke kontrol Partai Republik di awal tahun.

“Jika ketidakpatuhan berlanjut, komite akan menggunakan otoritas yang tersedia untuk menegakkan permintaan ini sebagaimana diperlukan, termasuk melalui proses wajib.”

Sejumlah tentara AS tewas pada 26 Agustus 2021, dalam pengeboman di luar bandara Kabul saat ibu kota jatuh. Pemerintah Afghanistan runtuh beberapa hari kemudian, meskipun US$2 triliun dipompa ke Afghanistan selama dua dekade terakhir.

Baca Juga: Taliban Gerebek Persembunyian Islamic State di Afghanistan, Tewaskan 8 Militan

Dua tentara perempuan Amerika Serikat dari kesatuan Marinir tempur menggendong bayi di lengan mereka di dalam Bandara Kabul, sementara belasan ribu orang memadati luar pagar untuk masuk dan dievakuasi keluar Afghanistan. (Sumber: Isaiah CAMPBELL US Central Command Public Affairs/France24)

Foto dan rekaman video kerumunan menyerbu pesawat yang diparkir, memanjat di atas pesawat, dan beberapa berpegangan pada pesawat kargo militer AS yang akan berangkat saat meluncur di landasan pacu, ditayangkan di seluruh dunia.

Adegan-adegan itu mendahului penurunan tajam dalam peringkat persetujuan Presiden AS Joe Biden, sembilan bulan setelah dia terpilih dengan citra sebagai kepemimpinan yang mulus dan kompeten, setelah citra kekacauan di bawah pendahulunya. Donald Trump.

Sementara Trump memutuskan penarikan dengan Taliban, Partai Republiknya secara terbuka mengkritik penanganan operasi Biden dan menuntut dengar pendapat sebagai bagian dari serangkaian penyelidikan terhadap pemerintahan Biden.

Baca Juga: Pasukan AS Angkat Kaki dari Afghanistan, Ujian Sesungguhnya bagi Taliban Tiba

Departemen Luar Negeri tidak segera menanggapi permintaan komentar, tetapi mengatakan telah memberikan lebih dari 150 pengarahan kepada anggota Kongres sejak penarikan Agustus 2021, menurut media AS.

Sekitar 2.500 tentara AS tewas dalam perang terpanjang Amerika, tetapi Afghanistan tidak lagi menjadi prioritas di AS. Sebanyak 50 persen responden jajak pendapat Gallup yang dilakukan setahun setelah penarikan mengatakan, seluruh perang di Afghanistan adalah sebuah kesalahan.


 

 



Sumber : Kompas TV/Straits Times



BERITA LAINNYA



Close Ads x