Kompas TV internasional kompas dunia

Taliban Pamerkan Supercar Pertama Afghanistan Mada 9, tapi Masih Prototipe

Kompas.tv - 19 Januari 2023, 16:59 WIB
taliban-pamerkan-supercar-pertama-afghanistan-mada-9-tapi-masih-prototipe
Taliban memperkenalkan supercar pertama Afghanistan Mada 9. (Sumber: Entop Via New Zealand Herald)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

KABUL, KOMPAS.TV - Taliban akhirnya memamerkan supercar pertama Afghanistan yang bernama Mada 9.

Namun, supercar ini masih sebuah purwarupa atau prototipe dan belum akan dipasarkan.

Dilaporkan, dibutuhkan waktu lima tahun untuk membangun purwarupa dari mobil sport ini.

Dikutip dari WIO News, dibutuhkan 30 teknisi dari Institut Vokasi Teknik Afghanistan (ATVI) dan ENTOP (pabrik pembuat mobil) untuk membangun supercar ini.

Baca Juga: Mantan Anggota Perlemen Perempuan Afghanistan Ditembak Mati, Tetap Tinggal saat Taliban Kembali

Mada 9 dibangun di Afghanistan dan akan ditenagai oleh mesin Toyota Corolla yang dimodifikasi.

Meski begitu, angka performa dari mobil tersebut belum diungkapkan.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengunggah video tentang supercar tersebut di Twitter.

Pada unggahan video itu, Mada 9 tengah melakukan gerakan berputar di salju.

Dilansir dari New Zealand Herald, Mujahid menggambarkan supercar tersebut sebagai kebanggaan negaranya.

Meski mengejutkan, namun banyak pencinta mobil mempertanyakan kekuatan mobil ini karena menggunakan mesin Toyota Corolla 2000.

Tetapi, salah satu pejabat negara, Ghulam Haidar Shahamat mengeklaim tenaga mobil itu cukup untuk membuat pengemudi bisa meningkatkan kecepatan melebihi mobil dengan spesifikasi serupa.

Teknisi mengungkapkan, tujuan utamanya adalah memasang mesin listrik di kendaraan untuk lebih mengoptimalkan kinerja.

Baca Juga: Rayakan Imlek, Presiden China Xi Jinping Berbicara Secara Virtual dengan Rakyatnya

Desainer dari Mada 9, Mohammad Riza Ahmadi berharap mobil itu bisa menjadi mercusuar bagi negara tersebut.

“Mobil ini akan menjadi duta dan akan melaju melintasi Afghanistan serta menyampaikan nilai ilmu kepada masyarakat,” katanya.

Afghanistan sendiri mengalami krisis ekonomi yang signifikan setelah Taliban kembali mengambilalih negara itu pada Agustus 2021.

Laporan mengungkapkan, ekonomi negara itu menurun sekitar 20 hingga 30 persen hanya satu tahun di bawah kontrol Taliban.


 

 



Sumber : Wio News/New Zealand Herald



BERITA LAINNYA



Close Ads x