Kompas TV internasional kompas dunia

Kembali Beraksi, Rasmus Paludan Janji Bakar Al-Qur'an Tiap Jumat hingga Swedia Diterima NATO

Kompas.tv - 28 Januari 2023, 19:25 WIB
kembali-beraksi-rasmus-paludan-janji-bakar-al-qur-an-tiap-jumat-hingga-swedia-diterima-nato
Pemimpin partai sayap kanan Denmark Stram Kurs bernama Rasmus Paludan hari Sabtu, (21/1/2023) membakar Al-Qur'an di Stockholm, ibu kota Swedia. Di bawah perlindungan polisi Swedia, pemimpin partai Stram Kurs Denmark Rasmus Paludan membakar kitab suci umat Islam di dekat gedung Kedutaan Besar Turki (Sumber: Daily Sabah)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

KOPENHAGEN, KOMPAS.TV - Politikus ekstrem kanan Swedia-Denmark, Rasmus Paludan kembali melakukan aksi bakar Al-Qur'an pada Jumat (27/1/2023). Kali ini Paludan melancarkan aksinya di depan gedung Kedutaan Besar Turki untuk Denmark dan sebuah masjid di Kopenhagen.

Sebelumnya, aktivis anti-Islam itu telah melakukan aksi kontroversial dengan membakar Al-Qur'an di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm pada 21 Januari lalu. Aksi itu disambut protes meluas di berbagai negara dan membuat Turki menyatakan tidak mau mendukung aksesi Swedia ke NATO.

Ketika mengulangi aksinya di Kopenhagen, Paludan pun berjanji akan membakar Al-Qur'an setiap hari Jumat hingga aksesi Swedia ke NATO diterima.

Baca Juga: MUI Minta Pemerintah Panggil Dubes Swedia Efek Aksi Bakar Al-Qur’an Politikus Rasmus Paludan

Aksi tersebut kembali menuai reaksi keras dari Ankara. Turki memanggil Duta Besar Denmark dan menuduh pemerintah negara itu mendukung "tindak kebencian."

Melansir Associated Press, Kementerian Luar Negeri Turki merilis pernyataan bahwa "sikap Denmark tidak bisa diterima". Turki pun mengutuk Denmark yang mengizinkan aksi bakar Al-Qur'an digelar.

"Menunjukkan toleransi terhadap tidakan jahanam seperti itu melukai kepekaan jutaan orang yang tinggal di Eropa, mengancam praktik koeksistensi yang damai dan memprovokasi serangan-serangan rasis, xenofobik, dan anti-Muslim," demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki.

Di lain pihak, Menteri Luar Negeri Denmark Lokke Rasmussen menyatakan bahwa insiden yang melibatkan Paludan tidak akan mengubah "hubungan baik" dengan Turki. Ia pun mengaku ingin bicara dengan Ankara soal hukum kebebasan berekspresi di Denmark.

"Tugas kami sekarang adalah bicara ke Turki tentang bagaimana kondisi di Denmark dengan demokrasi kita yang terbuka, juga terdapat perbedaan antara Denmark, sebagai negara, serta rakyat kita, dengan individu tertentu yang memiliki pandangan yang sangat berbeda," kata Lokke.

Baca Juga: Al-Qur'an Dirobek dan Dibakar di Swedia dan Belanda, Timur Tengah Memanas dan Protes Meluas


 

 

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA


Advertorial

Madiun Maju Mendunia | VVIP

27 April 2024, 15:37 WIB

Close Ads x