Kompas TV internasional kompas dunia

Tentara Rusia yang Tewas di Ukraina Capai 20.451 Orang, 1.820 Terbunuh Dua Pekan Terakhir

Kompas.tv - 15 April 2023, 14:18 WIB
tentara-rusia-yang-tewas-di-ukraina-capai-20-451-orang-1-820-terbunuh-dua-pekan-terakhir
Tentara Rusia di Kherson. (Sumber: AP Photo, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Fadhilah

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia dilaporkan telah kehilangan lebih dari 20.000 pasukannya di Ukraina sejak invasi tahun lalu.

Rusia nyaris tak pernah mengeluarkan angka pasti jumlah tentaranya yang tewas selama penyerangan ke Ukraina.

Dilansir dari The Moscow Times, berdasarkan laporan peneliti yang bisa diverifikasi jumlah tentara Rusia yang tewas mencapai 20.451.

Sedangkan pada dua pekan teraktir, jumlah tentara Rusia yang tewas adalah 1.820 orang.

Baca Juga: Keterlaluan! Pelayan Kafe Campur Koktail dengan Darahnya Sendiri, Langsung Dipecat

Dilaporkan BBC Rusia, Jumat (14/4/2023), data tersebut didapatkan oleh peneliti dari media independent Rusia, Mediazona.

Sepertiga dari jumlah tersebut adalah tentara non-profesional, termasuk sukarelawan, tentara bayaran, dan wajib militer yang merupakan bagian dari mobilisasi di Rusia.

Kehilangan tawanan Rusia yang direkrut grup Wagner melampaui kerugian di antara semua kelompok lainnya, sebuah tren yang diamati peneliti BBC dan Mediazona sejak Maret.

Namun menurut para peneliti, dan berdasarkan jumlah kuburan yang berkembang pesat di seluruh negeri, banyaknya kematian militer Rusia yang sebenarnya di Ukraina, kemungkinan besar mencapai lebih dari 41.000 orang.

Baca Juga: Mumi Beku Bangsawan Mongol dari Abad ke-13 Muncul, Terungkap Ternyata Ketagihan Susu Yak

Jumlah total korban dari pihak Rusia di Ukraina, termasuk orang hilang dan yang terluka kemungkinan lebih dari 184.000.

Hal itu beradasarkan pengamatan Pusat Analisis Angkatan Laut AS, untuk setiap kematian yang dikonfirmasi.

Meski sudah cukup banyak korban tentara Rusia, Presiden Vladimir Putin tampaknya masih belum akan menghentikan invasi ke Ukraina.

Apalagi, dilaporkan akan adanya gelombang kedua mobilisasi untuk menambah jumlah pasukan untuk dikirim ke Ukraina.




Sumber : The Moscow Times


BERITA LAINNYA



Close Ads x