Kompas TV internasional kompas dunia

Ukraina Dapat Bantuan Pertahanan Besar dari Jerman, Zelenskyy Akui Tengah Siapkan Serangan Balik

Kompas.tv - 15 Mei 2023, 09:04 WIB
ukraina-dapat-bantuan-pertahanan-besar-dari-jerman-zelenskyy-akui-tengah-siapkan-serangan-balik
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy bertemu dengan Kanselir Jerman, Olaf Scholz, Minggu (14/5/2023). (Sumber: AP Photo/Matthias Schrader)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan pihaknya tengah menyiapkan serangan balik untuk mengusir Rusia dari Ukraina.

Hal itu diungkapkan Zelenskyy setelah mendapatkan paket bantuan pertahanan besar dari Jerman.

Zelenskyy dijanjikan Kanselir Jerman, Olaf Scholz paket bantuan sebesar 2,7 miliar euro atau setara Rp 43,4 triliun.

Scholz juga berjanji untuk mendukung Ukraina selama yang dibutuhkan.

Baca Juga: Angin Topan Hantam Pantai Bangladesh dan Myanmar, Penampungan Pengungsi Terbesar di Dunia Hancur

“Kami tak akan menyerang wilayah Rusia,” kata Zelenskyy dilansir Minggu (14/5/2023) dari BBC.

“Kami sedang menyiapkan serangan balik untuk merebut kembali wilayah yang ditaklukkan secara tidak sah,” ujarnya.

Paket bantuan tersebut termasuk tank Jerman, Leopard, dan juga lebih banyak sistem anti-pesawat untuk mempertahankan Ukraina dari serangan rudal dan drone Rusia.

Zelenskyy menggambarkan bantuan itu adalah yang terbesar sejak awal agresi skala penuh oleh Rusia pada Februari 2022.

Perang telah mengubah sikap Jerman terhadap Ukraina.

Mereka beralih dari pemasok perangkat keras militer yang enggan, menjadi hampir dua kali lipat dalam kontribusinya.

Baca Juga: Zelenskyy Tegaskan Serangan Balik Ukraina Tidak Akan Menyerang Wilayah Teritorial Rusia

Rusia sendiri berulang kali menuduh Ukraina menyerang target di dalam negara tersebut.

Tuduhan tersebut termasuk serangan drone ke Kremlin pada awal bulan ini.

Ukraina sendiri membantah tuduhan tersebut, dan Zelenskyy menegaskan ia memilih hak yang sah untuk menggunakan kekuatan, dan cara lain untuk sepenuhnya merebut kembali wilayah yang saat ini berada di bawah Rusia.

Itu termasuk empat wilayah di selatan dan timur, serta Krimea yang dianeksasi Rusia pada 2014.




Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x