Kompas TV internasional kompas dunia

Waduh, Donald Trump Ternyata Miliki Dokumen Rahasia Nuklir AS, Ada yang Disimpan di Kamar Mandi

Kompas.tv - 10 Juni 2023, 09:23 WIB
waduh-donald-trump-ternyata-miliki-dokumen-rahasia-nuklir-as-ada-yang-disimpan-di-kamar-mandi
Tidak bersalah, kata Donald Trump dengan suara tegas dalam penampilan bersejarah di hadapan hakim pada hari Selasa, (4/4/2023) di pengadilan New York.  (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

CALIFORNIA, KOMPAS.TV - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump ternyata miliki dokumen rahasia nuklir AS serta rencana militer.

Dokumen-dokumen rahasia itu disimpan di kediamannya di Florida, bahkan ada yang ditempatkan di ruang dansa dan kamar mandi.

Trump telah didakwa karena dituduh salah menangani ratusan dokumen rahasia, termasuk tentang nuklir AS tersebut.

Sebanyak 37 dakwaan ditujukan kepadanya karena menyimpan dokumen-dokumen rahasia tersebut, dan berbohong kepada penyelidik.

Baca Juga: Trump Hadapi 37 Dakwaan, Terungkap Membocorkan Rencana dan Peta Militer Sensitif

Dikutip dari BBC, Sabtu (10/6/2023), Trump juga dituduh menghalangi investigasi atas penanganan dokumen.

Trump yang tengah mencalonkan diri sebagai presiden AS lagi pada 2024, membantah melakukan kesalahan.

Dakwaan juga diajukan terhadap Walt Nauta, pembantu pribadi dari Trump.

Nauta yang merupakan mantan pembantu militer Gedung Putih di era Trump, dituduh telah memindahkan dokumen rahasia tersebut untuk menyembunyikannya dari FBI.

Pada surat dakwaan setebal 49 halaman, mengungkapkan dokumen rahasia yang disimpan Trump di dalam kotaknya berisi sejumlah informasi penting.

Di antaranya adalah program nuklir AS, kemampuan senjata dan pertahanan AS serta negara lain, potensi kerentanan AS dan sekutunya terhadap serangan militer, serta rencana untuk kemungkinan pembalasan dalam menanggapi serangan asing.


Jaksa mengungkapkan, ketika Trump meninggalkan Gedung Putih, ia membawa 300 dokumen rahasia ke kediamannya di Mar-a-Lago di Palm Beach.

Dakwaan itu mencatat bahwa Mar-a-Lago kerap mengadakan acara dengan puluhan ribu tamu dan anggota, termasuk di ruang dansa di mana dokumen rahasia ditemukan.

Jaksa mengatakan Trump mencoba menghalangi penyelidikan FBI terhadap hilangnya dokumen, dengan mengatakan pengacaranya telah menyimpan atau menghancurkan mereka.

Baca Juga: Gedung Putih Tuding Iran Bantu Rusia Bangun Pabrik Drone Tempur Dekat Moskow untuk Perang di Ukraina

Ia juga mengatakan kepada penyelidik bahwa ia tak memilikinya.

“Apakah akan lebih baik jika kita mengatakan kepada mereka bahwa kita tak memiliki apa pun di sini?” ujar Trump kepada salah satu pengacaranya berdasarkan dakwaan tersebut.

Sidang pertama Trump atas kasus ini akan dilakukan di Miami, Florida, Selasa (13/6/2023).

Ini juga menjadi pertama kalinya seorang mantan Presiden AS mendapatkan dakwaan federal.




Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x