Kompas TV internasional kompas dunia

Ngeri! Perusahaan Pengelola Sampah AS Dikirimi Potongan Tubuh Manusia

Kompas.tv - 4 Juli 2023, 07:24 WIB
ngeri-perusahaan-pengelola-sampah-as-dikirimi-potongan-tubuh-manusia
Sanford Medical Center yang berada di Bismark, North Dakota, Amerika Serikat. Perusahaan ini dituntut oleh perusahaan pengelola sampah karena dituding mengirimkan potongan tubuh manusia. (Sumber: kfgo.com)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Desy Afrianti

BISMARK, KOMPAS.TV — Sebuah perusahaan yang mengelola sampah, Monarch Waste Technologies, menggugat Sanford Health dan anak perusahaan, yaitu perusahaan yang mengelola limbah medis. Monarch mengaku dikirimi potongan tubuh manusia yang dibungkus dalam wadah plastik dan menemukan jasad tersebut empat hari kemudian, setelah seorang karyawannya mencium bau busuk. 

Monarch menolak jenazah tersebut dan melaporkan kasus ini kepada Departemen Kualitas Lingkungan Dakota Utara, Amerika Serikat. 

Perusahaan yang berbasis di Texas itu juga mengklaim bahwa seorang karyawan anak perusahaan Sanford Health sengaja menempatkan dan kemudian mengambil foto limbah yang tidak terorganisir untuk menunjukkan bahwa Monarch telah salah mengelola limbah medis. Menurut mereka ini merupakan skema yang memungkinkan anak perusahaan tersebut mengakhiri kontraknya dengan Monarch.

“Sederhananya, hubungan ini telah berubah dari solusi ramah lingkungan yang saling menguntungkan untuk pembuangan limbah medis, dan hubungan bisnis yang berpotensi positif, menjadi film yang dibuat lengkap dengan sisa-sisa manusia yang membusuk dan foto-foto yang dipentaskan,” kata Monarch seperti dikutip dari Associated Press, Selasa (4/7/2023).

Baca Juga: Potongan Tubuh Manusia Ditemukan di Sukoharjo | POP NEWS

Dalam tanggapannya, Sanford Health mengatakan bagian tubuh itu "ditandai dengan jelas" sebagai "jaringan manusia untuk penelitian," dan merupakan “jenis bahan biologis rutin yang melekat pada fasilitas medis dan pengajaran seperti Sanford

Sanford menyebutkan, bagian tubuh itu merupakan spesimen penelitian sebagian tubuh bagian bawah, yang digunakan untuk pendidikan residen dalam prosedur penggantian pinggul. Seperti dikutip dari Associated Press, seorang juru bicara Sanford menggambarkan bagian tubuh manusia itu adalah area pinggul dan paha.

CEO Monarch dan salah satu pendirinya, David Cardenas, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa potongan tubuh manusia itu adalah tubuh laki-laki.

"Anda dapat dengan jelas melihat bahwa itu adalah batang tubuh manusia dalam foto yang diambil Monarch ketika menemukannya,” kata Cardenas.

Dia mengutip undang-undang negara bagian yang mewajibkan jenazah dikuburkan atau dikremasi setelah dibedah. Dia juga mengaitkan situasi tersebut dengan “kurangnya pelatihan untuk orang-orang di tingkat rumah sakit” yang menangani limbah.

Cardenas tidak menjelaskan dari mana bagian tubuh itu berasal, tetapi dia mengatakan bahwa manifes yang diberikan kepada Monarch dan dilampirkan pada jenazah menunjukkan bahwa lokasi tersebut bukanlah di rumah sakit pendidikan.

“Ini sangat jauh dari rumah sakit pendidikan, itu konyol,” katanya.

Tidak diketahui dengan pasti, apa yang terjadi dengan potongan tubuh manusia itu.

Pengacara Sanford Health mengatakan Healthcare Environmental Services, yang menentang Monarch dan Cardenas, "tidak pernah mengeluarkan bagian tubuh" dari fasilitas Monarch, dan bahwa Monarch "harus membuangnya".

Juru bicara Sanford mengatakan kepada AP bahwa spesimen itu didapatkan Monarch ketika mereka telah ‘mengunci’ Sanford dari fasilitas mereka.

"Semua pernyataan tentang 'batang tubuh' yang salah ditangani atau hilang sangat tidak akurat, dan sengaja menyesatkan," kata Sanford dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Buntut Penemuan Potongan Tubuh Manusia di Solo, Polres Sukoharjo Terima Lima Laporan Kehilangan

Sanford mengatakan gugatan Monarch "hanyalah pembalasan" atas pemutusan kontraknya dengan anak perusahaan sistem perawatan kesehatan dan upaya putus asa oleh Monarch untuk mengalihkan perhatian dari kegagalannya sendiri.

Cardenas mengatakan dia ingin ada jawaban dan penyelesaian untuk orang yang meninggal dan keluarga dari jenazah tersebut. 

“Saya percaya pada segala sesuatu yang diciptakan Tuhan harus diperlakukan dengan bermartabat, dan saya merasa tidak ada yang bertanggung jawab atas jenazah ini," katanya.




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x