Kompas TV internasional kompas dunia

Putin dan Pemimpin Afrika Deklarasi Lawan Neokolonialisme, Standar Ganda, Inginkan Dunia Multipolar

Kompas.tv - 29 Juli 2023, 10:22 WIB
putin-dan-pemimpin-afrika-deklarasi-lawan-neokolonialisme-standar-ganda-inginkan-dunia-multipolar
Presiden Rusia Vladimir Putin dan para pemimpin Afrika hari Jumat, (28/7/2023) di St. Petersburg mengadopsi deklarasi akhir dari KTT Rusia-Afrika, deklarasikan melawan neokolonialisme, pemberlakuan standar ganda, dan akan menciptakan dunia multipolar. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

ST. PETERSBURG, KOMPAS.TV - Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan para pemimpin Afrika hari Jumat, (28/7/2023) di St. Petersburg mengadopsi deklarasi akhir dari KTT Rusia-Afrika, mendeklarasikan perang melawan neokolonialisme, pemberlakuan standar ganda, dan akan menciptakan dunia multipolar.

Dalam deklarasi akhir tersebut, para pemimpin Rusia dan Afrika melalui Vladimir Putin dan Ketua Uni Afrika dan Presiden Uni Komoro Azali Assoumani menyatakan komitmen pemimpin Rusia dan Afrika untuk membangun kemitraan yang kuat dan saling menguntungkan dalam menghadapi tantangan global bersama-sama.

Melalui deklarasi akhirnya, mereka menegaskan tekad untuk melawan neo-kolonialisme, menentang pemberlakuan standar ganda, dan memastikan bahwa negara-negara dan rakyat memiliki hak berdaulat untuk menentukan jalur pembangunan mereka.

"Komunitas internasional dengan tegas menyambut meningkatnya pentingnya Negara-Negara Afrika dan Uni Afrika sebagai organisasi kontinental terkemuka dalam urusan internasional. Hal ini mencerminkan peran dan pengaruh global Afrika yang semakin meningkat sebagai pilar penting dalam dunia multipolar." kata deklarasi KTT Rusia - Afrika.

Pentingnya Afrika sebagai kekuatan global tidak bisa diabaikan, karena kawasan ini semakin berperan aktif dalam menghadapi isu-isu dunia yang kompleks dan mendesak.

Negara-negara Afrika dan Uni Afrika memiliki peran yang semakin besar dalam mencapai perdamaian, keamanan, dan pembangunan berkelanjutan di kawasan ini dan di seluruh dunia.

Dengan semakin kuatnya posisi Afrika dalam dunia multipolar, komunitas internasional mengakui Negara-Negara Afrika dan Uni Afrika telah menjadi kekuatan kunci dalam merumuskan kebijakan global yang berdampak luas.

Peran mereka dalam menjaga dan menegakkan prinsip-prinsip hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa merupakan kontribusi penting bagi perdamaian dan stabilitas dunia.

Selain itu pemimpin Afrika dan Rusia menyatakan "Berkomitmen pada prinsip-prinsip dan tujuan-tujuan dasar Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, berlangganan untuk menjaga dan menegakkan hukum internasional dan menekankan kebutuhan untuk patuh pada hukum tersebut oleh semua negara,"

KTT ini juga menghasilkan rencana aksi Forum Kemitraan Rusia-Afrika untuk 2023-2026 dan sejumlah dokumen lainnya, seperti yang dilaporkan oleh TASS, Jumat, (28/7/2023).

Baca Juga: Putin di KTT Rusia - Afrika Janjikan Gandum Gratis ke 6 Negara Afrika

Presiden Rusia Vladimir Putin dan para pemimpin Afrika hari Jumat, (28/7/2023) di St. Petersburg. (Sumber: Kremlin)

Setelah KTT, Putin menyatakan para peserta telah menyetujui paket dokumen bersama yang solid.

"Pertama, saya ingin menyebutkan Deklarasi St. Petersburg yang disetujui oleh para pemimpin. Ini mengformalkan area-area strategis untuk pengembangan kerjasama Rusia dengan negara-negara Afrika dalam perspektif jangka panjang. Semua negara kami mengkonfirmasi komitmen mereka untuk membentuk tatanan dunia multipolar yang adil dan demokratis berdasarkan prinsip-prinsip hukum internasional yang diakui secara universal dan Piagam PBB. Mereka mengekspresikan tekad bersama untuk melawan neo-kolonialisme, praktik pemberlakuan sanksi-sanksi ilegal, dan upaya-upaya untuk menghancurkan nilai-nilai moral tradisional," papar pemimpin Rusia itu.


Kesepakatan Sochi telah dikonfirmasi untuk menyelenggarakan KTT Rusia-Afrika setiap tiga tahun sekali, seperti yang diumumkan oleh Putin.

"Para kolega yang terhormat, jika tidak ada yang keberatan, mari kita anggap bahwa dokumen-dokumen penting ini diadopsi," ujar Putin setelah sesi pleno kedua KTT.

Selain itu, sejumlah perjanjian, kontrak, dan dokumen lainnya tentang kerjasama antara Rusia dan negara-negara Afrika ditandatangani di sela-sela KTT.

Menurut ajudan presiden, Yury Ushakov, deklarasi akhir ini berkomitmen untuk mendokumentasikan pendekatan-pendekatan yang disepakati dalam pengembangan kerjasama Rusia-Afrika dan upaya-upaya di arena internasional.

Baca Juga: Saat Putin Blak-Blakan di Depan Pemimpin Afrika, Sebut Rusia Siap Cari Penyelesaian Damai di Ukraina

KTT Rusia-Afrika kedua ini berlangsung di pusat konvensi Expoforum di St. Petersburg pada tanggal 27-28 Juli. Secara bersamaan, forum ekonomi dan kemanusiaan KTT juga telah diadakan.

Seperti KTT Rusia-Afrika pertama yang diadakan pada tahun 2019, acara saat ini diadakan dengan moto: "Untuk Perdamaian, Keamanan, dan Pembangunan."

Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan Roscongress. TASS adalah mitra informasi KTT dan forum ini dan agensi penyimpanan foto acara ini, serta menjadi tuan rumah Forum Media Rusia-Afrika kedua.



Sumber : TASS / Kremlin



BERITA LAINNYA



Close Ads x