Kompas TV internasional kompas dunia

Rencana Modi Ganti Nama India Jadi Bharat Dikritik Oposisi, Dibilang Absurd dan Pengalihan Isu

Kompas.tv - 11 September 2023, 22:55 WIB
rencana-modi-ganti-nama-india-jadi-bharat-dikritik-oposisi-dibilang-absurd-dan-pengalihan-isu
Plakat identitas negara yang terpasang di meja Perdana Menteri Narendra Modi dalam ruang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bharat Mapandam, New Delhi, India, Sabtu (9/9/2023) bertuliskan Bharat, bukan India. (Sumber: Ludovic Marin/Pool AFP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

BRUSSEL, KOMPAS.TV - Oposisi utama pemerintahan Perdana Menteri India Narendra Modi, Rahul Gandhi mengkritik rencana penggantian nama negara "India" menjadi "Bharat." Gandhi menyebut ide ganti nama itu absurd dan sebatas pengalihan isu.

Hal tersebut disampaikan Gandhi ketika mengunjungi Brussel, Belgia, Senin (11/9/2023). Isu penggantian nama India menjadi Bharat santer diembuskan sejak undangan kepada delegasi-delegasi G20 disebarkan pada pekan lalu.

Dalam undangan tersebut, India memakai nama "Bharat". Saat KTT G20 di New Delhi, Narendra Modi pun memakai plakat nama Bharat untuk menyebut negaranya.

"Dia (Modi) ingin mengganti nama negara ini, yang adalah absurd," kata Gandhi dikutip Al Jazeera, Senin (11/9).

Baca Juga: PM Narendra Modi Pakai Plakat Nama Bharat di KTT G20, Bukan India

Rahul Gandhi menambahkan, rencana penggantian nama negara ini sebatas pengalihan isu. Ia menuduh pemerintahan Modi mendengungkan nama Bharat sebagai pengalihan isu atas kasus pencucian uang di negaranya.

Gandhi menuduh Modi hendak mengalihkan perhatian masyarakat dari skandal pencucian uang Gautam Adani, konglomerat yang diduga menggunakan suaka pajak lepas pantai untuk menaikkan harga saham perusahaannya.

Gautam Adani memimpin Adani Group, konglomerasi yang menjalankan pelabuhan-pelabuhan dan bandara-bandara di berbagai tempat di India. 

"Menarik bahwa setiap kali kami mengangkat isu Pak Adani dan kapitalisme kroni, sang perdana menteri memunculkan taktik pengalihan baru yang dramatis," kata Gandhi.


Di lain sisi, Gandhi menuduh pemerintahan Modi "panik" usai lebih dari 20 partai bergabung membentuk oposisi jelang Pemilu India 2024 mendatang. Kelompok oposisi itu membentuk platform politik Indian National Developmental, Inclusive Alliance, disingkat INDIA.

"Nama aliansi oposisi ini adalah ide yang fantastis, karena itu merepresentasikan dengan tepat siapakah kami. Kami mempertimbangkan diri sebagai suara India," kata Gandhi.

Bharat sendiri bukanlah nama baru. Di dalam negeri, India juga dikenal dengan nama “Bharat”, nama negara itu dalam bahasa Sanskerta dan Hindi. Sedangkan nama “India” cenderung digunakan dalam pergaulan internasional.

Belakangan ini, jajaran pemerintahan dan pendukung Narendra Modi menyerukan rakyat India untuk memanggil negeri mereka dengan nama “Bharat”. Namun, sejauh ini, belum ada pergantian nama secara resmi yang dideklarasikan.

Baca Juga: Rencana Ganti Nama India Menjadi Bharat, Motif Politik dan Kontroversi di Tengah Publik

 



Sumber : Al Jazeera



BERITA LAINNYA



Close Ads x