Kompas TV internasional kompas dunia

China Dukung Dunia Multipolar tapi Ingatkan Rusia, Mereka Wajib Jaga Stabilitas Global

Kompas.tv - 20 September 2023, 07:25 WIB
china-dukung-dunia-multipolar-tapi-ingatkan-rusia-mereka-wajib-jaga-stabilitas-global
Diplomat tertinggi China Wang Yi saat bertemu Menlu Rusia Sergei Lavro menegaskan dukungan untuk dunia multipolar dan tatanan dunia yang lebih adil, serta sebagai kekuatan besar dunia dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, memikul tanggung jawab penting untuk menjaga stabilitas strategis global, kata Kementerian Luar Negeri China, Senin (18/9/2023). (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Kunjungan Wang ke Moskow berlangsung sehari setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meninggalkan Rusia setelah kunjungan selama enam hari yang melibatkan pembicaraan dengan Presiden Vladimir Putin di pangkalan luar angkasa timur jauh, kunjungan ke pabrik pesawat, dan inspeksi pesawat pembom strategis yang dapat membawa senjata nuklir dan kapal perang canggih.

Kunjungan Kim ini memunculkan kekhawatiran di kalangan negara-negara Barat tentang aliansi senjata yang dapat memperkuat arsenal Rusia dalam perang di Ukraina.


Hubungan China dan Rusia semakin erat seiring memburuknya hubungan dengan Barat bagi keduanya. China mencari dukungan saat mencoba mengubah tatanan dunia yang dipimpin AS menjadi yang lebih cocok dengan pendekatannya.

Bulan lalu, China membantu merancang perluasan kemitraan BRICS, yang mengundang enam negara lain untuk bergabung dengan apa yang awalnya adalah sebuah blok lima negara yang mencakup China dan Rusia.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning menyebut kunjungan Wang ke Rusia sebagai kunjungan rutin untuk melakukan pembicaraan mendalam mengenai kepentingan keamanan strategis utama.

Wang membahas Ukraina dalam pertemuan akhir pekan sebelumnya dengan penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan. Kedua belah pihak menggambarkan pembicaraan tersebut sebagai tulus, substansial, dan konstruktif dalam upaya mereka untuk menstabilkan hubungan yang bergejolak dan mengelola perbedaan dalam keamanan, perdagangan, teknologi, dan hak asasi manusia. Detail-detail dari pembicaraan mereka tidak diungkapkan.

Wang mundur sebagai menteri luar negeri akhir tahun lalu, mengambil posisi yang lebih senior sebagai kepala urusan luar negeri Partai Komunis. Namun, dia dipanggil kembali ke posisi menteri tersebut pada bulan Juli setelah penggantinya, Qin Gang, menghilang dari pandangan publik. Belum jelas apa yang terjadi pada Qin, tetapi kemungkinan besar dia telah jatuh dari dukungan kepemimpinan.

Baru-baru ini, Menteri Pertahanan China, Li Shangfu, juga tidak terlihat selama sekitar tiga minggu. Ini memicu spekulasi tentang nasibnya. Tidak biasa bagi dua anggota kabinet yang masih menjabat untuk menghilang dari pandangan, meskipun tampaknya tidak ada perubahan yang jelas dalam kebijakan pertahanan atau luar negeri.

 

 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x