Kompas TV internasional kompas dunia

Pabrik Pfizer di Amerika Serikat Kembali Produksi Vaksin setelah Dilanda Angin Puting Beliung

Kompas.tv - 26 September 2023, 06:50 WIB
pabrik-pfizer-di-amerika-serikat-kembali-produksi-vaksin-setelah-dilanda-angin-puting-beliung
Pabrik Pfizer rusak berat setelah dilanda puting beliung bulan Juli lalu. Pada Senin (25/9/2023) Pfizer mengumumkan kembali berproduksi setelah tutup akibat kerusakan pabrik. (Sumber: The Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Deni Muliya

ROCKY MOUNT, KOMPAS.TV — Pabrik farmasi besar Pfizer yang berada di North Carolina, Amerika Serikat, kembali memulai produksi setelah rusak parah karena dilanda angin puting beliung. Perusahaan itu mengumumkan hal ini pada Senin (25/9/2023).

“Menghidupkan kembali sebagian besar lini produksi di pabrik Rocky Mount adalah pencapaian yang membanggakan,” kata Pfizer seperti dikutip dari The Associated Press.

Produksi penuh di tiga lokasi produksi pabrik tersebut diharapkan akan terjadi pada akhir tahun ini.

Baca Juga: Kajian Kemenkes soal Vaksin untuk Anak Usia Dibawah 6 Tahun: Pakai Sinovac dan Pfizer

Sebelumnya diketahui, atap pabrik besar itu robek dan palet obat-obatan terlempar ketika tornado melanda pada tanggal 19 Juli lalu.

“Namun sebagian besar kerusakan terjadi pada fasilitas penyimpanan bahan mentah, persediaan pengemasan dan obat-obatan jadi, bukan pada area produksi obat-obatan,” kata pihak Pfizer.

Beruntung, tidak ada karyawan yang terluka pada peristiwa tersebut.

Menurut pihak perusahaan, pabrik memproduksi anestesi dan obat-obatan lain, serta hampir seperempat obat suntik steril yang disuplai Pfizer ke seluruh rumah sakit di AS.

Baca Juga: Dinas Kesehatan Siapkan Vaksin Pfizer Untuk Booster ke – 2 Bagi Lansia

“Tiga belas obat diprioritaskan berdasarkan kebutuhan pasien dan tingkat persediaan, dan kini kembali diproduksi di lini produksi yang telah dimulai kembali,” kata pihak Pfizer.

Menurutnya, obat-obatan tersebut diharapkan dikirim ke pusat distribusi pada kuartal keempat tahun ini.

Meskipun produksi telah dimulai kembali, namun perusahaan mengatakan, beberapa obat mungkin masih belum tersedia hingga tahun depan.



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x