Kompas TV internasional kompas dunia

Makin Panas, New Delhi Dilaporkan Minta Kanada Tarik 41 dari 62 Diplomatnya dari India

Kompas.tv - 3 Oktober 2023, 21:59 WIB
makin-panas-new-delhi-dilaporkan-minta-kanada-tarik-41-dari-62-diplomatnya-dari-india
Hardeep Singh Nijjar (tengah) tewas ditembak di Kanada. New Delhi dilaporkan meminta Kanada menarik 41 dari 62 diplomatnya dari India, kata seorang pejabat yang akrab dengan masalah ini pada hari Selasa, (3/10/2023), memperuncing konfrontasi terkait tuduhan Kanada bahwa India mungkin terlibat dalam pembunuhan Nijjar di pinggiran Vancouver. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

TORONTO, KOMPAS.TV - New Delhi dilaporkan meminta Kanada menarik 41 dari 62 diplomatnya dari India, kata seorang pejabat yang akrab dengan masalah ini, Selasa (3/10/2023). Permintaan ini memperuncing konfrontasi antara kedua negara terkait tuduhan Kanada bahwa India mungkin terlibat dalam pembunuhan pemimpin separatis Sikh di pinggiran Vancouver.

Pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonimitas karena mereka tidak diizinkan untuk berbicara secara publik sebelum ada reaksi publik dari pemerintah Kanada, seperti dilaporkan Associated Press. Pejabat tersebut mengonfirmasi laporan sebelumnya dari Financial Times.

Kementerian Luar Negeri India menolak berkomentar.

Bulan lalu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di hadapan parlemen menyebut ada 'tuduhan kredibel' terkait keterlibatan pemerintah India dalam pembunuhan Hardeep Singh Nijjar, seorang tokoh pemimpin Sikh berusia 45 tahun yang tewas ditembak oleh orang bersenjata bertopeng pada Juni di Surrey di pinggiran Vancouver.

Selama bertahun-tahun, India menuding Nijjar yang seorang warga negara Kanada kelahiran India, terlibat terorisme. Tuduhan itu dibantah oleh Nijjar.

Merencanakan pembunuhan warga negara Kanada di Kanada, yang menjadi rumah bagi hampir 2 juta orang keturunan India, akan menjadi hal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

India telah menuduh Kanada selama bertahun-tahun memberikan kebebasan kepada separatis Sikh, termasuk Nijjar.

India juga membatalkan visa untuk warga Kanada. Kanada tidak membalas tindakan tersebut. India sebelumnya juga mengusir seorang diplomat senior Kanada setelah Kanada mengusir seorang diplomat senior India.

Baca Juga: Terungkap, Sumber Tuduhan PM Trudeau Sebut India Terlibat Pembunuhan Tokoh Sikh: Aliansi Intelijen

Bendera kaum Sikh, Khalistan, di British Columbia, Kanada. New Delhi dilaporkan meminta Kanada menarik 41 dari 62 diplomatnya dari India, kata seorang pejabat yang akrab dengan masalah ini pada hari Selasa, (3/10/2023), memperuncing konfrontasi terkait tuduhan Kanada bahwa India mungkin terlibat dalam pembunuhan Nijjar di pinggiran Vancouver.(Sumber: AP Photo)

Seorang pejabat Kanada menyebut, tuduhan keterlibatan India dalam pembunuhan itu sebagian didasarkan pada pengintaian terhadap diplomat India di Kanada, termasuk materi intelijen. 

Pejabat tersebut mengatakan komunikasi melibatkan pejabat dan diplomat India di Kanada, dan sebagian dari informasi intelijen disediakan oleh anggota aliansi intelijen "Five Eyes", yang meliputi Amerika Serikat (AS), Inggris, Australia, dan Selandia Baru, selain Kanada.

Pengusiran terbaru oleh India memperburuk ketegangan antara kedua negara. Trudeau mengalami pertemuan yang tidak ramah dengan Perdana Menteri India Narendra Modi selama pertemuan G20 di New Delhi. Beberapa hari kemudian, Kanada membatalkan misi perdagangan ke India yang semula direncanakan dilakukan di India pada musim gugur.

Nijjar, seorang tukang ledeng, semasa hidup adalah pemimpin gerakan kemerdekaan Sikh yang independen, dikenal sebagai Khalistan.

Pemberontakan Sikh yang berdarah selama satu dekade mengguncang utara India pada tahun 1970-an dan 1980-an, hingga akhirnya dihancurkan dalam tindakan keras pemerintah di mana ribuan orang tewas, termasuk pemimpin Sikh terkemuka.

Gerakan Khalistan kehilangan sebagian besar kekuatan politiknya, tetapi masih memiliki pendukung di negara bagian India Punjab, serta di diaspora Sikh yang cukup besar di luar negeri.

Meskipun pemberontakan aktif berakhir bertahun-tahun yang lalu, pemerintah India telah memperingatkan berkali-kali bahwa separatis Sikh berupaya untuk kembali.


 

 



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x