Kompas TV internasional kompas dunia

Pemukim Israel Membunuh Pria Palestina yang Sedang Memanen Buah Zaitun

Kompas.tv - 30 Oktober 2023, 07:24 WIB
pemukim-israel-membunuh-pria-palestina-yang-sedang-memanen-buah-zaitun
Bangunan-bangunan yang hancur dan rusak akibat serangan udara Israel terlihat di Kota Gaza, Jalur Gaza, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007, pada Sabtu, 28 Oktober 2023. (Sumber: AP Photo/Abed Khaled)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Vyara Lestari

YERUSALEM, KOMPAS.TV — Seorang pemukim Israel menembak mati seorang pria Palestina yang sedang memanen buah zaitun di dekat kota Nablus, Tepi Barat, Minggu (29/10/2023). Korban terbaru ini menjadikan jumlah warga Palestina yang dilaporkan dibunuh oleh pemukim Israel menjadi tujuh orang sejak serangan berdarah Hamas ke Israel tiga minggu lalu.

Tayseer Mahmoud mengatakan keponakannya, Bilal Saleh, sedang bekerja di hutan di Desa Sawiya bersama istri dan keempat anaknya pada hari Sabtu, ketika sekelompok pemukim Israel menyerang mereka. 

“Saleh, yang mengkhawatirkan keselamatan anak-anaknya, mencoba meninggalkan daerah tersebut, namun seorang pemukim menembaknya di dada,” kata Mahmoud seperti dikutip dari The Associated Press.

Mahmoud mengatakan dia tidak menyaksikan konfrontasi tersebut, namun berada di dekat lokasi dan mencapai lokasi kejadian dalam beberapa menit setelah penembakan. 

Baca Juga: Massa Demo Dukung Palestina Desak Hentikan Perang dan Bantu para Korban

“Saleh meninggal sebelum sempat mendapat perawatan medis,” katanya.

Pemimpin pemukim Israel, Yossi Dagan mengatakan dalam sebuah video yang diunggah ke Facebook pada hari Sabtu, bahwa penembak didampingi oleh anggota keluarga dan melepaskan tembakan untuk membela diri. Menurutnya, mereka diserang dengan batu oleh puluhan pendukung Hamas yang melakukan kerusuhan.

Penembakan mematikan itu terjadi di tengah meningkatnya kekerasan pemukim sejak kelompok militan Hamas menyusup ke Israel pada 7 Oktober, dan menewaskan lebih dari 1.400 warga Israel dan menyandera lebih dari 230 orang lainnya. Serangan tersebut memicu perang yang telah menewaskan lebih dari 7.700 warga Palestina.

Selain pembunuhan tersebut, warga Palestina di Tepi Barat juga melaporkan adanya serangan terhadap warga dan properti, serta penolakan akses terhadap tanah mereka.


Kekerasan yang terjadi menjadi begitu intens sehingga mengundang kecaman dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Serangan yang dilakukan oleh pemukim ekstremis, kata Biden, sama saja dengan “menuangkan bensin” ke dalam api yang sudah berkobar di Timur Tengah sejak serangan Hamas.

Baca Juga: Pasca Konflik Israel-Hamas, Warga Palestina Terkena PHK dan Sulit Kembali ke Gaza

Militer Israel mengatakan mereka menerima laporan tentang “konfrontasi kekerasan” antara warga Palestina dan warga sipil Israel, dan seorang warga Palestina dilaporkan terbunuh.

“Polisi telah membuka penyelidikan,” kata militer Israel.

Tahun ini merupakan tahun paling mematikan di Tepi Barat sejak pemberontakan kedua Palestina melawan Israel dua dekade lalu.

Prancis pada hari Minggu mengutuk serangan mematikan yang dilakukan oleh pemukim dalam beberapa hari terakhir dan mendesak pemerintah Israel untuk melindungi penduduk sipil Palestina, terutama di Sawiya.

“Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pemukim terhadap penduduk Palestina semakin meningkat. Tindakan tersebut tidak dapat diterima dan harus dihentikan,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Prancis.


 



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x