Kompas TV nasional politik

Pengamat Sebut Anies Harus Menang di Pilkada Jakarta jika Tak Ingin Tutup Buku Karir Politiknya

Kompas.tv - 2 Juli 2024, 22:00 WIB
pengamat-sebut-anies-harus-menang-di-pilkada-jakarta-jika-tak-ingin-tutup-buku-karir-politiknya
Analis politik Burhanuddin Muhtadi dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Selasa (2/7/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menyebut Anies Baswedan bukan sekadar harus mendapatkan tiket maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024, tetapi harus menang.

Burhanuddin mengaku dirinya tidak khawatir Anies tidak akan mendapatkan tiket untuk maju di Pilkada Jakarta 2024. Tapi pekerjaan rumah (PR) untuk Anies bukan sekadar maju.

“Saya tidak terlalu khawatir Anies utuk mendapatkan tiket di Jakarta, tapi PR buat Anies itu bukan sekadar mendapatkan tiket maju, tapi harus menang,” ucapnya saat menjadi narasumber di dialog Kompas Petang, Kompas TV, Selasa (2/7/2024).

Sebab, kata dia, jika Anies kalah di Pilkada Jakarta 2024 mendatang, itu sama artinya dengan tutup buku di karier politiknya.

Baca Juga: Hidayan Nur Wahid Sebut Surya Paloh Beri Sinyal Positif Duet Anies-Sohibul Iman

“Kalau kalah di Pilkada Jakarta tahun ini, maka karier politik Anies Baswdan selanjutnya akan tutup buku karena sudah kalah pilpres kalah pula di pilkada,” tambahnya.

“Jadi mau tidak mau harus menghitung betul siapa calon yang paling potensial membawa daya dongkrak elektoral buat Anies Baswdan,” katanya.

Keputusan untuk memilih antara Sohibul Iman atau mantan panglima TNI Andika Perkasa, menurutnya merupakan sesuatu yang sulit bagi Anies Baswedan.

Pertama, kata Burhanuddin, biar bagaimanapun Andika Perkasa didukung oleh PDI Perjuangan yang punya basis cukup kuat di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

“Yaitu wilayah di mana Anies Baswedan pada 2017 kalah di sana, 2024 dalam pilpres kemarin juga kalah telak dibanding pasangan 02 di dua wilayah ini,” ujarnya.

“Sementara kalau Anies memilih untuk meninggalkan PKS dengan tidak memilih Sohibul Iman sebagai cawagubnya, itu juga seperti pisau bermata dua,” tuturnya.

Dengan meninggalkan PKS, lanjut dia, di satu sisi membuka opsi untuk menambah elektoral baru tetapi di sisi lain kader PKS telah memenangkan pileg di Jakarta dan kota sekitar Jakarta.

Baca Juga: Respons PDIP soal Peluang Anies dan Andika Perkasa Duet di Pilkada Jakarta

“Jadi memang tidak mudah untuk mencari titik temu, apakah Sohibul Iman atau Andika Perkasa, karena keduanya punya daya tarik, bukan dari sisi personal sebenarnya tapi dari sisi mesin partai,” ujarnya.

“Pada titik tertentu, kalau salah mengambil keputusan bisa ditinggalkan salah satunya dan itu akan menyulitkan Anies Baswedan untuk menang di Jakarta,” ungkapnya.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x