Kompas TV internasional kompas dunia

Ajaib, Nenek 90 Tahun Diselamatkan usai 5 Hari Terjebak Reruntuhan Gempa Jepang

Kompas.tv - 7 Januari 2024, 11:47 WIB
ajaib-nenek-90-tahun-diselamatkan-usai-5-hari-terjebak-reruntuhan-gempa-jepang
Petugas kepolisian melindungi seorang nenek berusia 90-an tahun dari kamera wartawan menggunakan terpal biru usai nenek itu diselamatkan dari reruntuhan rumah di Suzu, Prefektur Ishikawa, Jepang, Sabtu (6/1/2024). (Sumber: Kyodo News via Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya

TOKYO, KOMPAS.TV - Seorang nenek berusia 90 tahun berhasil diselamatkan petugas usai lima hari terjebak reruntuhan rumah akibat gempa Jepang.

Ajaib, petugas menyelamatkan nenek itu dari reruntuhan rumah di Suzu, Prefektur Ishikawa, Sabtu (6/1/2024) malam waktu setempat.

Operasi penyelamatan ini disiarkan oleh televisi Jepang.

Kondisi nenek tersebut tidak terlihat karena petugas menggunakan terpal biru untuk menutupi area operasi saat penyelamatan.

Penyelamatan nenek tersebut dinilai dramatis karena kesempatan selamat semakin kecil usai 72 jam pertama pasca-gempa.

Tim penyelamat yang terdiri dari tentara, pemadam kebakaran, dan berbagai pihak lain pun meluncurkan operasi penyelamatan besar-besaran beberapa hari belakangan.

Baca Juga: Momen Proses Evakuasi Pesawat Terbakar di Jepang, Ketenangan Awak dan Ketertiban Penumpang Dipuji

Gempa yang melanda pesisir barat Jepang pada 1 Januari 2024 lalu diketahui telah menewaskan setidaknya 126 orang.

Kota Wajima di Prefektur Ishikawa menjadi daerah paling terdampak dengan 69 korban tewas.

Sedangkan korban tewas di Suzu tercatat mencapai 38 orang.

Gempa Jepang yang tercatat hingga M 7,6 meratakan rumah-rumah dan menimbulkan retakan di jalan raya.

Gempa juga sempat menimbulkan kebakaran hebat di Kota Wajima.

Gempa juga dilaporkan turut merusak akses air bersih.

Sekitar 30.000 penduduk dilaporkan mesti mengungsi ke fasilitas umum seperti sekolah dan auditorium pasca-gempa.

Sejumlah daerah dilaporkan masih terisolasi karena tanah longsor dan menunggu bantuan.

"Saya harap kota ini bisa pulih, dan saya harap orang-orang tidak pergi, tetap di sini bekerja keras untuk pulih," kata Seizo Shinbo, seorang pedagang makanan laut di Prefektur Ishikawa.

"Tidak ada makanan. Tidak ada air bersih. Dan yang paling buruk adalah gas. Orang-orang masing mengantre (kebutuhan pokok) berkilo-kilometer," lanjutnya dikutip Associated Press.

Baca Juga: Gempa Jepang, KBRI: Ada 1.315 WNI di Prefektur Ishikawa yang Terdampak



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x