Kompas TV internasional kompas dunia

Gangster Bajak Siaran Langsung Televisi, Ekuador dalam Kondisi Konflik Negara vs Geng Narkoba

Kompas.tv - 10 Januari 2024, 19:24 WIB
gangster-bajak-siaran-langsung-televisi-ekuador-dalam-kondisi-konflik-negara-vs-geng-narkoba
Seorang pria dengan senapan berburu berdiri di antara karyawan TC Television Ekuador yang diserang gangster pada Selasa (9/1/2024). (Sumber: TC Television via Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

QUITO, KOMPAS.TV - Sekelompok gangster Ekuador menyerbu stasiun televisi di Guayaquil, Selasa (9/1/2024) dan membajak siaran saat televisi itu tengah menyiarkan langsung program berita. Insiden ini terjadi di tengah pecahnya perang antara negara melawan gangster di negara Amerika Latin tersebut.

Pekan ini, Presiden Ekuador menerbitkan dekrit darurat militer dan menyatakan bahwa negaranya tengah mengalami "konflik bersenjata internal". Gelombang kekerasan meletus di Ekuador usai dua bos geng narkoba kabur dari penjara pada akhir pekan lalu.

Baca Juga: Bos Geng Narkoba Ekuador Dimakamkan Bareng Puluhan Senjata Api demi Bekal Pertahanan Diri di Akhirat

Karyawan dan presenter TC Television di Guayaquil sedang menyiarkan program berita siang ketika sekelompok pria bersenjata masuk dan mengancam seisi studio. Aksi penyerbuan ini terekam dan disiarkan televisi secara langsung selama sekitar 15 menit.

"Kami di sini agar kalian tahu kalian tidak bisa bermain-main dengan mafia!" kata seorang pelaku saat membajak siaran.

Para gangster bertopeng terlihat menodong karyawan televisi dan menembakkan tembakan peringatan. Mereka mendatangi stasiun televisi dengan senapan berburu, pistol, hingga senjata tajam.

Serangan ke stasiun televisi ini tidak menimbulkan korban manusia. Para pelaku yang berjumlah 13 orang pun telah ditangkap dan disangkan pasal terorisme dengan ancaman 9 tahun penjara.

Pemerintah Ekuador melaporkan bahwa telah terjadi 30 kasus penyerangan usai dua bos geng narkoba, Adolfo Macias alias Fito dari Los Choneros dan Fabricio Colon Pico dari Los Lobos kabur dari penjara.

Para gangster turut menyerang aparat pemerintah dan menculik polisi. Satu polisi dilaporkan diculik di ibu kota Quito dan tiga di kota Quevedo.

"Mereka meluncurkan gelombang kekerasan untuk menakuti penduduk," kata Kepala Komando Gabungan Angkatan Bersenjata Ekuador Laksamana Jaime Vela dikutip Associated Press.

Presiden Ekuador Daniel Noboa dilaporkan telah memerintahkan militer untuk "menetralisasi" geng-geng narkoba Ekuador dan menetapkan 20 geng narkoba sebagai organisasi teroris.

Baca Juga: AS Lakukan Perburuan Otak Pembunuhan Jelang Pemilu Ekuador, Hadiahkan Rp77 Miliar untuk Informasi


 

 



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x