Kompas TV internasional kompas dunia

Bos Bank Sentral Israel Ketakutan Ekonomi Zionis Ambruk gegara Perang Gaza, Peringatkan Netanyahu

Kompas.tv - 11 Januari 2024, 14:52 WIB
bos-bank-sentral-israel-ketakutan-ekonomi-zionis-ambruk-gegara-perang-gaza-peringatkan-netanyahu
Bos Bank Sentral Israel Amir Yaron. (Sumber: YONATAN SINDEL/FLASH90)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Bos Bank Sentral Israel Amir Yaron memperingatkan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk disiplin menjaga disiplin fiskal jelang pemungutan suara kabinet atas revisi anggaran 2024.

Revisi dilakukan untuk memasukkan peningkatan anggaran yang besar untuk perang Gaza.

Yaron tampaknya khawatir penggunaan dana yang tak seimbang untuk perang Gaza bisa membuat ekonomi Israel ambruk.

Pada Kamis (11/1/2024), para menteri Israel akan memulai debat terkait anggaran perang 2024, yang akan menambah pengeluaran tambahan sebesar puluhan miliar.

Baca Juga: Akademisi Terkenal Prancis Lebih Hormat ke Pemimpin Hamas Ketimbang Israel, Dibanjiri Kritikan

Pemungutan suara akan dapat dilakukan pada Jumat (12/1/2024) tengah malam.

Yaron, yang baru saja memulai jabatan keduanya sebagai kepala bank sentral Israel selama lima tahun ke depan, telah berdebat dengan pemerintah selama beberapa pekan untuk tak membuat pengeluaran terlalu banyak.

Ia juga meminta agar peningkatan pengeluaran yang diperlukan untuk perang dengan pengurangan di tempat lain bisa diimbangi.

Hal itu saat ini masih diabaikan oleh para pemimpin Pemerintah Israel.

“Tidak ada makan siang gratis,” bunyi surat Yaron terhadap Netanyahu dikutip dari The Jerusalem Post.

Ia menambahkan bahwa pasar saat ini tak melihat fiskal dari para pembuat kebijakan.

Yaron mengatakan bahwa surat itu telah mencakup apa yang dikatakannya kepada Netanyahu, saat keduanya bertemu pada 3 Januari lalu.

Ia memperkirakan perang Gaza akan menelan biaya 210 miliar shekel atau setara Rp871 triliun untuk pertahanan dan kompensasi.

Itu termasuk hilangnya pendapatan, bagi penduduk di dekat perbatasan Gaza dan Lebanon yang telah mengungsi akibat serangan roket lintas batas selama berbulan-bulan.

Tahun lalu, Israel telah menyetujui anggaran selama dua tahun, yaitu pada 2023 dan 2024.

Tetapi perang terhadap Hamas di Gaza telah menggoyang keuangan Israel, memerlukan perubahan anggaran dan tambahan pengeluaran.

Baca Juga: Hamas Kecam Penolakan AS atas Gugatan Genosida ke Israel: Penghinaan terhadap Hukum Internasional

Pada Desember, Parlemen Israel menyetujui anggaran khusus perang untuk 2023 yang mendekati 30 miliar shekel (Rp124 triliun), untuk membantu pembiayaan perang. Juga, demi mengompensasi mereka yang terdampak oleh serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Kementerian Keuangan mengatakan perang kemungkinan akan menelan biaya setidaknya 50 miliar shekel (Rp207 triliun).

Hasilnya mengakibatkan defisit anggaran negara ini meningkat hampir tiga kali lipat menjadi sekitar 6 persen dari produk domestik bruto, dan proyeksi bahwa perang ini akan berlangsung hingga Februari.


 

 




Sumber : The Jerusalem Post


BERITA LAINNYA



Close Ads x