Kompas TV internasional kompas dunia

Netanyahu Keras Kepala, Tetap Ingin Keamanan Gaza di Tangan Israel dan Menentang Negara Palestina

Kompas.tv - 21 Januari 2024, 11:59 WIB
netanyahu-keras-kepala-tetap-ingin-keamanan-gaza-di-tangan-israel-dan-menentang-negara-palestina
PM Israel Benjamin Netanyahu. (Sumber: AP Photo/Maya Alleruzzo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Deni Muliya

TEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tetap keras kepala dengan menentang negara Palestina dan ingin keamanan Gaza di tangan Israel.

Netanyahu mengungkapkan, kondisi yang diinginkannya tersebut akan bertentangan dengan pendirian negara Palestina di masa depan.

Hal tersebut diungkapkan Netanyahu menentang tekanan Amerika Serikat (AS) dan negara lain terhadap pemerintahan Israel untuk berkomitmen terhadap negara Palestina di masa depan, pada Sabtu (20/1/2024).

Baca Juga: Mesir Desak KTT Gerakan Non-Blok Mengutuk Tindakan Israel di Gaza

Keinginan Netanyahu ini mengimplikasikan terjadinya perpecahan dengan AS yang menginginkan solusi dua negara diterapkan.

Presiden AS Joe Biden menegaskan, solusi dua negara sebagai pilihan terbaik setelah perang di Gaza berakhir dan meminta Netanyahu menerapkannya saat kedua sekutu itu bertemu, Jumat (19/1/2024).

Namun, Netanyahu tetap pada pendiriannya, bahwa pendirian negara Palestina tak akan terjadi.

“Pada pembicaraannya dengan Presiden Biden, PM Netanyahu menegaskan kebijakannya setelah Hamas hancur, Israel harus menetapkan kontrol keamanan atas Gaza, untuk memastikan Gaza tak lagi jadi ancaman untuk Israel, syarat yang kontradiksi dengan Kedaulatan Palestina,” bunyi pernyataan kantor Netanyahu dikutip dari BBC.

Netanyahu juga mengungkapkan pada media sosial X, ia mengatakan, Israel harus menerapkan kontrol keamanan di seluruh area Barat Yordania, wilayah yang juga mencakup Tepi Barat, yang saat ini diduduki Israel.

Komentar Netanyahu akan mengurangi harapan di beberapa kalangan bahwa krisis Gaza bisa mengakibatkan pemimpin Israel dan Palestina bisa kembali melakukan perundingan diplomatik.

Selain itu, juga memulai proses perdamaian yang terbengkalai.

Baca Juga: Empat Penasehat Garda Revolusi Islam Iran Tewas dalam Serangan Israel di Ibu Kota Suriah

Protes terhadap Netanyahu di luar negeri terjadi di tengah meningkatnya ketidakpopuleran sang perdana menteri di dalam negeri atas nasib sekitar 130 sandera Israel yang masih ditahan di Gaza oleh Hamas.

Menurut media penyiaran Israel KAN, keluarga sandera Israel mulai mengungkapkan ketidakpercayaannya terhadap Netanyahu.

Mereka pun mengancam akan melakukan tindakan sendiri karena melihat pemerintahan Netanyahu tak serius dalam membawa pulang para sandera.




Sumber : BBC


BERITA LAINNYA



Close Ads x