TEHERAN, KOMPAS.TV - Iran dengan tegas menyatakan akan menanggapi dengan keras setiap ancaman dari Amerika Serikat (AS), ungkap Hossein Salami, Panglima Garda Revolusioner Iran, Rabu (31/1/2024). Pernyataan itu dilontarkan saat Washington mempertimbangkan respons terhadap kematian prajurit Amerika oleh kelompok yang dituding AS punya afiliasi ke Iran.
"Kami mendengar ancaman dari pejabat Amerika. Kami memberi tahu bahwa mereka telah menguji kita dan sekarang kita saling mengenal. Tidak ada ancaman yang akan dibiarkan tanpa jawaban," kata Salami, seperti dilaporkan Tasnim.
Pada Januari 2020, Garda Revolusioner menyerang pangkalan AS Ain al-Asad di Irak sebagai respons terhadap serangan drone AS di Baghdad yang menewaskan Qassem Soleimani, Komandan Pasukan Elite Quds Garda Revolusioner Iran.
Sebelumnya pada Selasa (30/1), Duta Besar Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Saeed Iravani memperingatkan, setiap serangan militer yang bersifat agresif terhadap negara, rakyat, atau kepentingan Iran dengan alasan apa pun akan mendapatkan respons tegas dari Teheran.
Saeed Iravani menyatakan kebijakan dasar Iran adalah memberikan respons kuat kepada musuh yang menargetkan negara, kepentingan, atau warga negara Iran.
Baca Juga: AS Ngaku Tak Ingin Perang dengan Iran usai 3 Tentaranya Tewas di Yordania, tapi Bakal Balas Serangan
Iravani juga membantah cerita pertukaran pesan antara Iran dan AS melalui perantara dalam beberapa hari terakhir menyusul serangan fatal di pangkalan militer AS di Yordania.
"Pesan-pesan seperti itu tidak pernah dipertukarkan," kata duta besar tersebut seperti dilaporkan oleh IRNA.
Dalam surat kepada Presiden Dewan Keamanan PBB pada Senin, Iravani menegaskan tidak ada kelompok yang berafiliasi dengan pasukan bersenjata Iran, baik di Irak, Suriah, atau di tempat lain.
Menolak tuduhan bahwa kelompok milisi yang berafiliasi dengan pasukan bersenjata Iran terlibat dalam aksi melawan personel dan fasilitas AS di Irak dan Suriah, duta besar tersebut mengatakan dalam surat tersebut, "Iran tidak bertanggung jawab atas tindakan individu atau kelompok di dalam wilayah tersebut."
Pernyataan dari pejabat Iran muncul sehari setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa ia telah memutuskan bagaimana merespons serangan drone oleh kelompok Irak yang terkait dengan Iran yang menewaskan prajurit AS di Yordania, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sumber : Tasnin News Agency / Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.