Kompas TV internasional kompas dunia

Prabowo Bakal Jadi Presiden Indonesia, Eks Menlu Singapura: Kebijakannya Akan Beda dengan Jokowi

Kompas.tv - 8 Maret 2024, 08:33 WIB
prabowo-bakal-jadi-presiden-indonesia-eks-menlu-singapura-kebijakannya-akan-beda-dengan-jokowi
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto saat menjadi pembicara dalam cara Mandiri Investment Forum di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (5/3/2024). (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

SINGAPURA, KOMPAS.TV - Semakin dekatnya calon presiden (capres) Prabowo Subianto bakal jadi Presiden Indonesia disebut akan bagus untuk Singapura dan ASEAN.

Hal itu diungkapkan oleh eks Menteri Luar Negeri Singapura George Yeo saat berbicara dalam acara perdana Percakapan Istimewa ASEAN di United Overseas Bank (UOB), Rabu (6/3/2024).

Menurut Yeo, Prabowo akan memiliki fokus kuat terkait ASEAN.

Baca Juga: Swedia Resmi Gabung NATO, Rusia Kian Terjepit?

Ia melihat kebijakan Prabowo akan berbeda dengan Jokowi yang kebanyakan terfokus atas masalah domestik.

“Prabowo memiliki pendirian sendiri, dan tak akan menari dalam nada Jokowi,” kata Yeo dikutip dari The Edge Singapore.

Pada acara tersebut mantan diplomat tersebut berbicara mengenai masalah geopolitik. Hal itu termasuk hasil dari pemilihan presiden yang dilakukan di Indonesia.

Yeo mengatakan deklarasi kemenangan Prabowo setelah memenangkan penghtungan awal disebutnya akan memberikan hasil yang bagus bagi Singapura dan wilayah ASEAN.

Pasalnya, ia menegaskan Prabowo akan memiliki fokus terhadap ASEAN yang lebih baik ketimbang Presiden Jokowi.

Meski begitu, ia menilai akan adanya kelanjutan dari kebijakan Presiden Jokowi.

Pasalnya, wakil calon presiden Prabowo, Gibran Rakabuming Raka merupakan putra Jokowi.

Ia pun melihat kepindahan Jakarta ke Nusantara akan tetap terjadi.

Baca Juga: Mengerikan, Rudal Rusia Jatuh di Dekat Zelenskyy dan PM Yunani yang Sedang Berkunjung ke Ukraina

Pasangan Prabowo-Gibran saat ini masin memimpin perolehan suara pemilihan presiden Indonesia.


Berdasarkan penghitungan asli Komisi Pemilihan Umum (KPU), Prabowo-Gibran masih unggul melebihi 50 persen.

Jika jumlah itu terus bertahan hingga penghitungan usai, maka pilpres Indonesia tidak akan dilanjutkan ke putaran kedua.



Sumber : The Edge Singapore


BERITA LAINNYA



Close Ads x