Kompas TV internasional kompas dunia

Bukan Ukraina, tapi ISIS Akui Bertanggung Jawab Serang Konser di Moskow yang Tewaskan 40 Orang

Kompas.tv - 23 Maret 2024, 07:58 WIB
bukan-ukraina-tapi-isis-akui-bertanggung-jawab-serang-konser-di-moskow-yang-tewaskan-40-orang
Kebakaran besar terlihat di Balai Kota Crocus di tepi barat Moskow, Rusia, Jumat, 22 Maret 2024. Beberapa pria bersenjata menyerbu gedung konser besar di Moskow, 40 orang tewas dan lebih dari 100 terluka. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV - Sesuatu yang tak biasa terjadi atas serangan pada konser di Moskow, yang menewaskan 40 orang, Jumat (22/3/2024).

Bukan Ukraina pelakunya, namun ISIS yang mengaku bertanggung jawab atas serangan yang juga melukai lebih dari 100 orang itu.

Kelompok teror tersebut mengaku bertanggung jawab atas serangan itu pada pernyataan singkat yang dipublikasikan kantor berita terkait ISIS, Amaq di Telegram.

Baca Juga: Serangan Teroris di Gedung Konser Moskow, 40 Tewas dan Lebih dari 100 Terluka

Meski begitu, kelompok tersebut tak memberikan bukti yang mendukung klaim tersebut.

Dikutip dari CNN, insiden penyerangan tersebut terjadi setelah sekelompok orang masuk ke area gedung konser dengan senjata dan juga alat peledak.

Menurut media Rusia, RIA Novosti, para penyerang membuka tembakan dengan senapan otomatis. Mereka juga melempar granat dan bom pembakar, yang memulai api. Mereka kemudian diduga kabur dengan sebuah mobil Renault putih.

Media Rusia lainnya, Russia 24, melaporkan bahwa atap dari tempat acara sebagian runtuh. Menurut media tersebut, serangan itu terjadi sebelum grup musik Picnic tampil.

Manager band mengatakan bahwa para penampil tak ada yang terluka.

“Orang-orang tak dikenal dengan kamuflase menerobos ke Balai Kota Crocus, dan mulai menembak sebelum konser dimulai,” bunyi keterangan Kantor Kejaksaan Umum Rusia.

Gambar di video memperlihatkan para penonton panik saat serangan terjadi, dengan kerumunan orang berteriak dan merunduk di belakang kursi ketika suara tembakan mulai bergema di aula.

Rekaman itu juga memperlihatkan seorang pria bersenjata mulai menembak setidaknya sekali di dalam gedung.

Sosok tersebut, terlihat seperti sedang membawa sesuatu di tangannya, dan saat mereka berjalan keluar dari layar, sebuah sinar terang dari api yang besar terlihat di video.

Gubernur Wilayah Andrey Vorobyov mengatakan semua telah dilakukan untuk menyelamatkan orang-orang dalam apa yang disebut teror paling mematikan di Moskow dalam satu deade itu.

Tim SWAR telah dipanggil ke area tersebut, dan lebih dari 70 tim ambulans dan dokter membantu korban.

Kementerian Kesehatan Rusia mengungkapkan sekitar 115 orang telah dirawat di rumah sakit, termasuk lima anak-anak.

Rusia sendiri sebelumnya lebih sering diserang oleh apa yang selalu mereka tuduhkan sebagai Ukraina, yang disebut tindakan pembalasan atas invasi ke negara itu.

Namun, pelaku serangan kali ini cukup mengejutkan, karena yang melakukannya ternyata adalah ISIS.

Baca Juga: Rusia dan China Veto Resolusi AS soal Gaza karena Tak Perintahkan Israel Lakukan Gencatan Senjata

Ukraina sendiri sudah membantah terlibat dalam serangan tersebut.

“Ukraina tak pernah menggunakan metode yang dilakukan Rusia,” ujar Penasihat Presiden Mykhailo Podolyak di akun media sosial X.

Ia malah meyakini Rusia akan menggunakan serangan itu untuk membenarkan konflik yang terjadi dan meningkatkan operasi invasi sebagai bagian dari propaganda militer.


 




Sumber : Associated Press/CNN


BERITA LAINNYA



Close Ads x