Kompas TV internasional kompas dunia

Jepang Putuskan Bisa Jual Jet Tempur Baru ke Negara Lain, Bergeser dari Prinsip Pasifis Selama Ini

Kompas.tv - 26 Maret 2024, 14:30 WIB
jepang-putuskan-bisa-jual-jet-tempur-baru-ke-negara-lain-bergeser-dari-prinsip-pasifis-selama-ini
Desain jet tempur generasi terbaru Inggris, Italia dan Jepang bernama FCAS Tempest. Kabinet Jepang hari Selasa, 26/3/2024, menyetujui rencana yang akan mengizinkan Jepang menjual pesawat jet tempur generasi mendatang yang sedang dikembangkan bersama Inggris dan Italia kepada negara lain (Sumber: Royal Air Force)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

Para penentang kebijakan terbaru ini mengkritik pemerintahan Perdana Menteri Fumio Kishida karena berkomitmen pada proyek pesawat jet tempur tanpa memberikan penjelasan kepada publik atau mencari persetujuan untuk perubahan kebijakan utama tersebut.

Untuk mengatasi kekhawatiran tersebut, pemerintah membatasi ekspor senjata mematikan yang dikembangkan bersama pesawat jet tersebut untuk saat ini, dan menjanjikan tidak akan ada penjualan untuk digunakan dalam perang aktif.

Pemerintah Jepang juga menjamin pedoman yang direvisi saat ini hanya berlaku untuk jet tersebut dan akan memerlukan persetujuan Kabinet untuk melakukannya. Calon pembeli juga akan dibatasi hanya pada 15 negara yang telah menandatangani perjanjian kemitraan pertahanan dan transfer peralatan dengan Jepang.

Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa pendapat publik terbagi tentang rencana tersebut.

Baca Juga: China Kecam Peningkatan Anggaran Militer Jepang yang Dianggap Berbahaya bagi Stabilitas Kawasan

Menhan Inggris Grant Shapps, kanan, Menhan Italia Guido Crosetto, kiri, dan Menhan Jepang Minoru Kihara, tengah, berjabat tangan setelah upacara penandatanganan Program Udara Tempur Global (GCAP) di kementerian pertahanan, 14 Desember , 2023, di Tokyo, Jepang. (Sumber: AP Photo)

Pada tahun 2014, Jepang mulai mengekspor beberapa pasokan militer tidak mematikan, dan pada langkah terbaru Desember lalu, itu menyetujui perubahan yang akan mengizinkan penjualan 80 senjata mematikan dan komponen yang diproduksi di bawah lisensi dari negara lain kembali kepada pemegang lisensi.

Perubahan tersebut membuka jalan bagi Jepang untuk menjual rudal Patriot yang dirancang oleh Amerika Serikat kepada Amerika Serikat, membantu menggantikan amunisi yang dikirimkan oleh Washington ke Ukraina.

Dalam keputusannya, Kabinet menyatakan larangan ekspor senjata yang sudah jadi akan menghambat upaya untuk mengembangkan jet baru tersebut, dan membatasi Jepang pada peran pendukung dalam proyek tersebut.

Italia dan Inggris bersemangat melakukan penjualan jet termpur Tempest itu untuk mengalihkan biaya pengembangan dan manufaktur.

Kishida mencari persetujuan Kabinet sebelum menandatangani perjanjian GCAP pada bulan Februari, tetapi ditunda oleh perlawanan dari mitra koalisi kecilnya, partai Komeito.

Perubahan tersebut juga datang saat Kishida merencanakan kunjungan kenegaraan ke Washington pada bulan April, di mana ia diharapkan akan menekankan kesiapan Jepang untuk mengambil peran yang lebih besar dalam kemitraan militer dan industri pertahanan.

Ekspor juga akan membantu meningkatkan industri pertahanan Jepang, yang secara historis hanya melayani Pasukan Bela Diri negara tersebut, karena Kishida berusaha memperkuat militer. Meskipun telah berusaha selama satu dekade terakhir, industri tersebut masih kesulitan menarik pelanggan.


 




Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x