Kompas TV internasional kompas dunia

Jenazah Enam Pekerja Kemanusiaan yang Tewas dalam Serangan Israel Dibawa Keluar dari Gaza

Kompas.tv - 4 April 2024, 06:30 WIB
jenazah-enam-pekerja-kemanusiaan-yang-tewas-dalam-serangan-israel-dibawa-keluar-dari-gaza
Jenazah pekerja kemanusiaan yang tewas dalam serangan udara Israel dibawa keluar dari Gaza. Jenaza tersebut dibawa dengan ambulan untuk melintasi perbatasan Rafah yang berada di antara Mesir dan Jalur Gaza, Rabu, 3 April 2024. (Sumber: AP Photo/Ahmed Abudraa)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Deni Muliya

RAFAH, KOMPAS.TV - Jenazah enam pekerja bantuan kemanusiaan World Central Kitchen (WCK) yang tewas dalam serangan udara Israel dibawa keluar dari Gaza.

Jenazah itu akan dikembalikan ke negara asal mereka masing-masing, Rabu (3/4/2024). Jenazah mereka dibawa ke Mesir melalui penyeberangan Rafah.

Sedangkan sopir berkebangsaan Palestina yang juga tewas, jenazahnya diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di Gaza. 

Ketujuh orang tersebut tewas karena serangan Israel, setelah mendistribusikan makanan ke Gaza, Senin lalu.

Makanan tersebut dibawa melalui koridor maritim yang baru didirikan. 

Panglima militer Israel, Letjen Herzi Halevi, mengumumkan hasil penyelidikan awal.

“Itu adalah kesalahan yang terjadi setelah kesalahan identifikasi – pada malam hari saat perang dalam kondisi yang sangat kompleks. Ini seharusnya tidak terjadi,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press

Baca Juga: Israel Hancurkan Rumah Sakit Terbesar di Gaza, Dirjen WHO Terkejut

Dia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Ia mengatakan, sebuah badan independen akan menyelesaikan penyelidikan menyeluruh dalam beberapa hari mendatang.

Pendiri WCK Jose Andrés mengatakan, serangan itu “bukan sekadar kesalahan yang disayangkan di tengah kabut perang.”

“Itu adalah serangan langsung terhadap kendaraan yang ditandai dengan jelas yang pergerakannya diketahui oleh” militer Israel," tulis Andrés dalam sebuah opini yang diterbitkan pada hari Rabu oleh surat kabar Israel Yediot Ahronot. 

“Hal ini juga merupakan akibat langsung dari kebijakan pemerintah (Israel) yang membatasi bantuan kemanusiaan hingga ke tingkat yang sangat menyedihkan,” tulisnya.



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x