Kompas TV internasional kompas dunia

Pasukan Iran Tangkap dan Sita Kapal Kontainer Israel di Selat Hormuz, Konflik Terbuka di Depan Mata

Kompas.tv - 13 April 2024, 23:15 WIB
pasukan-iran-tangkap-dan-sita-kapal-kontainer-israel-di-selat-hormuz-konflik-terbuka-di-depan-mata
Sebuah serangan helikopter menargetkan sebuah kapal dekat Selat Hormuz, Sabtu (13/4/2024). Video tersebut menunjukkan komando Iran menyerbu sebuah kapal dekat Selat Hormuz menggunakan helikopter pada Sabtu (13/4/2024). (Sumber: IRNA / AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

DUBAI, KOMPAS.TV - Pasukan Garda Revolusi Iran menurunkan pasukan dari sebuah helikopter ke kapal kontainer yang terafiliasi dengan Israel dekat Selat Hormuz dan menyita kapal tersebut, Sabtu (13/4/2024).

Aksi itu merupakan insiden terbaru dalam rangkaian saling serang tak langsung antara kedua negara, Israel dan Iran.

Timur Tengah saat ini bersiap untuk kemungkinan serangan balasan dari Iran atas serangan Israel awal bulan ini terhadap sebuah gedung konsulat diplomatik Iran di Suriah yang menewaskan 12 orang, termasuk seorang jenderal senior Garda Revolusi yang pernah memimpin Pasukan Quds di sana.

IRNA, kantor berita resmi Iran, melaporkan unit pasukan khusus atau komando angkatan laut Garda Revolusi yang melakukan serangan terhadap kapal tersebut, yaitu kapal berbendera Portugal bernama MSC Aries, sebuah kapal kontainer yang berafiliasi dengan perusahaan Zodiac Maritime yang berbasis di London.

Zodiac Maritime merupakan bagian dari Zodiac Group milik miliarder Israel, Eyal Ofer. Zodiac menolak berkomentar dan mengarahkan pertanyaan ke MSC. MSC yang berbasis di Jenewa kemudian mengakui penyitaan tersebut dan mengatakan bahwa 25 kru berada di kapal tersebut. IRNA mengatakan bahwa Garda Revolusi akan membawa kapal itu ke perairan teritorial Iran.

Sebelumnya, seorang pejabat pertahanan Timur Tengah, yang berbicara dengan syarat anonimitas untuk membahas masalah intelijen, membagikan video serangan itu kepada Associated Press. Dalam video itu, komando Iran terlihat turun menggunakan tali dari helikopter ke tumpukan kontainer yang berada di dek kapal.

Seorang anggota kru di kapal tersebut terdengar berkata, "Jangan keluar." Dia kemudian mengatakan kepada rekan-rekannya untuk pergi ke jembatan kapal saat lebih banyak komando turun ke dek. Satu komando terlihat berlutut di atas yang lain untuk memberikan mereka tembakan perlindungan.

Video tersebut sesuai dengan rincian yang diketahui dari kapal MSC Aries. Helikopter yang digunakan juga tampaknya merupakan helikopter Mil Mi-17 era Uni Soviet, yang telah digunakan di masa lalu untuk melakukan serangan komando terhadap kapal-kapal baik oleh Garda Revolusi Iran maupun Houthi yang didukung Iran di Yaman. 

Sementara itu, perang Israel melawan Hamas di Jalur Gaza telah berlangsung selama enam bulan dan memicu ketegangan yang sudah berlangsung puluhan tahun di seluruh wilayah.

Dengan kehadiran pasukan yang didukung oleh Iran seperti Hizbullah di Lebanon dan pemberontak Houthi di Yaman juga terlibat dalam pertempuran, serangan baru di Timur Tengah mengancam untuk memperluas konflik tersebut menjadi perang regional yang lebih luas.

Baca Juga: Biden Akhirnya Ancam Iran: AS Akan Mengabdikan Diri untuk Bela Israel

United Kingdom Maritime Trade Operations menggambarkan kapal tersebut sebagai "disita oleh otoritas regional" di Teluk Oman di lepas pantai kota pelabuhan Uni Emirat Arab, Fujairah, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

MSC Aries terakhir terdeteksi di dekat Dubai menuju Selat Hormuz pada hari Jumat. Kapal itu telah mematikan data pelacakan, yang merupakan hal umum bagi kapal yang berafiliasi dengan Israel yang bergerak melalui wilayah tersebut.

Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, meminta negara-negara untuk menyatakan Garda Revolusi sebagai organisasi teroris. "Iran adalah rezim kriminal yang mendukung kejahatan Hamas dan sekarang melakukan operasi bajak laut yang melanggar hukum internasional," kata Katz.

Iran sejak tahun 2019 telah terlibat dalam serangkaian penyitaan kapal dan serangan terhadap kapal yang telah diatributkan padanya dalam tenggat waktu ketegangan dengan Barat atas program nuklirnya yang berkembang pesat.



Sumber : Associated Press / Anadolu / IRNA



BERITA LAINNYA



Close Ads x