Kompas TV internasional kompas dunia

Putin dan Xi Jinping di Beijing Tegaskan Kemitraan Tanpa Batas, AS Ketar-Ketir?

Kompas.tv - 16 Mei 2024, 19:58 WIB
putin-dan-xi-jinping-di-beijing-tegaskan-kemitraan-tanpa-batas-as-ketar-ketir
Pemimpin China Xi Jinping, kanan, dan Presiden Rusia Vladimir Putin berfoto sebelum pembicaraan mereka di Beijing, Tiongkok, pada Kamis, 16 Mei 2024. Putin dan Xi Jinping menegaskan kemitraan tanpa batas yang semakin kuat di tengah ketegangan yang mendalam dengan Barat dalam pertemuan puncak di Beijing, Kamis, 16 Mei 2024. (Sumber: Sergei Guneyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

BEIJING, KOMPAS TV - Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin China Xi Jinping menegaskan kemitraan "tanpa batas" yang semakin kuat di tengah ketegangan yang mendalam dengan Barat dalam pertemuan puncak di Beijing, Kamis, 16 Mei 2024.

Kedua pemimpin menegaskan hal tersebut dalam kunjungan kenegaraan dua hari Putin ke salah satu sekutu terkuatnya ini saat pasukan Rusia melakukan serangan di wilayah Kharkiv, timur laut Ukraina, dalam insiden perbatasan paling signifikan sejak serangan besar-besaran dimulai.

Kunjungan yang sebagian besar simbolis ini menekankan kemitraan antara dua negara yang sama-sama menghadapi tantangan dalam hubungan mereka dengan AS dan Eropa.

"Kedua pihak ingin menunjukkan meskipun ada tekanan dari AS, mereka tidak akan saling membelakangi," kata Hoo Tiang Boon, profesor kebijakan luar negeri China di Universitas Teknologi Nanyang, Singapura.

Meski kedua pemimpin mengatakan mereka berusaha mengakhiri perang di Ukraina, media Barat menganggap mereka tidak menawarkan rincian baru dalam pernyataan publik mereka. China memiliki pengaruh besar sebagai pendukung utama Rusia dalam invasi ini.

China mengklaim netral dalam konflik ini, tetapi mendukung pernyataan Rusia bahwa Barat memprovokasi serangan Rusia ke Ukraina dan terus memasok komponen penting yang dibutuhkan Rusia untuk produksi senjatanya.

China mengusulkan rencana perdamaian yang luas pada 2023, tetapi ditolak oleh Ukraina dan Barat karena tidak menyerukan Rusia meninggalkan wilayah Ukraina yang diduduki.

"China berharap Eropa segera kembali damai dan stabil serta akan terus memainkan peran konstruktif," kata Xi berdampingan dengan Putin.

Baca Juga: Kian Mesra, Vladimir Putin dan Xi Jinping Sepakat Terkait Perang di Ukraina

Xi Jinping, kiri, dan Presiden Rusia Vladimir Putin meninjau pasukan kehormatan saat upacara penyambutan resmi di Beijing, China, Kamis, 16 Mei 2024. (Sumber: Sergei Bobylev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Putin mengatakan dia memperbarui informasi kepada Xi Jinping secara rinci tentang "situasi di Ukraina" dan menghargai inisiatif kolega dan teman China untuk mengatur situasi. Keduanya juga berencana mengadakan diskusi kebijakan luar negeri lebih lanjut dalam pertemuan informal pada Kamis malam.

Setelah serangan terbaru Rusia di Ukraina pekan lalu, perang yang sudah berlangsung dua tahun ini memasuki tahap kritis, karena militer Ukraina yang kelelahan menunggu pasokan baru rudal anti-pesawat dan peluru artileri dari Amerika Serikat setelah berbulan-bulan tertunda.

Sebelum pernyataan mereka, kedua pemimpin menandatangani pernyataan bersama tentang pendalaman kemitraan strategis komprehensif antara kedua negara dalam peringatan 75 tahun hubungan diplomatik mereka.

Xi mengatakan China dan Rusia terus berposisi non-aliansi dan non-konfrontasi, artinya tetap tidak bersekutu namun berkomitmen tidak akan saling konfrontasi.

Pertemuan Kamis ini sekali lagi menegaskan hubungan "tanpa batas" yang mereka tanda tangani pada 2022, tepat sebelum Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina.



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x