Kompas TV internasional kompas dunia

Rekor! Cuaca Panas di India Tembus 52 Derajat Celsius, Bikin Susah Makan dan Sidang Dihentikan

Kompas.tv - 30 Mei 2024, 15:52 WIB
rekor-cuaca-panas-di-india-tembus-52-derajat-celsius-bikin-susah-makan-dan-sidang-dihentikan
Warga menyipratkan air ke mukanya karena panas yang melanda India, Senin (27/5/2024). (Sumber: AP Photo/Rajesh Kumar SIngh)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

DELHI, KOMPAS.TV - Gelombang panas di ibu kota India, Delhi, memecahkan rekor dengan menembus 52 derajat celsius.

Wilayah India bagian utara dan tengah saat ini memang sedang dilanda gelombang panas yang menyengat.

Suhu udara di lebih dari 37 kota di India telah melebihi 45 derajat celsius pada pekan ini.

Baca Juga: Gitar John Lennon Terjual Rp47 Miliar di Pelelangan, Jadi Peninggalan The Beatles Termahal

Peringatan atas penyakit yang berkaitan dengan cuaca panas pun telah diumumkan. Sejauh ini gelombang panas telah menelan tiga nyawa.

Dilaporkan BBC, Rabu (29/5/2024), pejabat Departemen Meteorologi India (IMD), Soma Sen Roy, mengatakan tim sudah dikirim ke area Mungeshpur, Delhi, untuk memverifikasi suhu 52,3 celsius yang tercatat.

IMD mengatakan catatan suhu tersebut berbeda dengan yang dicatat stasiun-stasiun lain yang mencatat suhu di Delhi berkisar antara 45,2 hingga 49,1 derajat Celsius.

Adapun pemerintah Delhi mengancam akan menjatuhkan denda kepada warga yang ketahuan membuang-buang air, karena kota tersebut tengah menghadapi kekurangan air sehingga pasokan ke daerah lain dikurangi.

Suhu panas tinggi membuat warga Delhi kesulitan makan dengan benar, bahkan persidangan sampai harus dihentikan.

“Kami menghadapi suhu panas sebelumnya, tetapi saat ini sangat tak tertahankan. Bahkan sangat sulit untuk berdiri di luar,” ujar seorang warga.

Permintaan listrik di kota tersebut juga melonjak ke titik tertinggi sepanjang masa, karena penduduk beralih ke penyejuk udara (AC), pendingin, dan kipas angin yang dipasang di langit-langit rumah untuk mengatasi panas.

Sebuah pengadilan harus menghentikan sidang pada Selasa (28/5/2024) setelah hakim mengatakan cuaca terlalu panas untuk bekerja tanpa AC.

Peringatan merah telah dikeluarkan untuk beberapa wilayah di barat laut India, termasuk Delhi.

Hal itu berarti ada kemungkinan besar orang terkena penyakit dan serangan panas.

Baca Juga: Ada Upaya Serang Rusia oleh NATO dan Barat, Putin Tebar Ancaman: Hati-Hati, Ada Konsekuensi Serius

Seorang dokter keluarga di Delhi, Dr Chandrakant Lahariya, mengatakan konsultasi medis meningkat selama gelombang panas.

Ia mengatakan dampak suhu tinggi lebih buruk dialami warga lanjut usia yang memiliki penyakit bawaan.

Selain mereka, sebagian pekerja migran dan miskin yang bekerja di lokasi konstruksi dan tempat lain.


 



Sumber : BBC



BERITA LAINNYA



Close Ads x