Kompas TV internasional kompas dunia

Profil Claudia Sheinbaum: Ilmuwan yang Segera Jadi Presiden Perempuan Pertama di Meksiko

Kompas.tv - 4 Juni 2024, 13:53 WIB
profil-claudia-sheinbaum-ilmuwan-yang-segera-jadi-presiden-perempuan-pertama-di-meksiko
Claudia Sheinbaum memamerkan kartu tanda penduduk usai mencoblos di tempat pemungutan suara Pilpres Meksiko di Mexico City, Minggu (2/6/2024). (Sumber: Marco Ugarte/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya

MEXICO CITY, KOMPAS.TV - Kandidat dari partai petahana, Claudia Sheinbaum diproyeksikan memenangi Pilpres Meksiko 2024 usai unggul signifikan berdasarkan hitung cepat pemilihan yang berlangsung pada Minggu (2/6/2024).

Claudia Sheinbaum akan menjadi presiden perempuan pertama sepanjang sejarah Meksiko yang merdeka sejak 1821.

Sheinbaum memanfaatkan popularitas seniornya, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador untuk meraih banyak suara sepanjang kampanye kepresidenan.

Sheinbaum pun dinilai memiliki banyak kesamaan dengan presiden Meksiko tersebut.

Baca Juga: Pemilu Meksiko Dibayangi Kekerasan: 23 Calon Kepala Daerah Dibunuh sejak September, Ulah Kartel?

Claudia Sheinbaum dikenal sebagai politikus kiri yang mengampanyekan keberlanjutan kebijakan-kebijakan Lopez Obrador.

Selama kampanye, politikus 61 tahun ini berjanji akan menjadikan Meksiko negara kesejahteraan yang kuat dan berfokus pada energi baru-terbarukan.

Profil Claudia Sheinbaum

Claudia Sheinbaum memulai kiprah politiknya sejak menjadi mahasiswa dengan bergabung organisasi yang terafiliasi Partai Revolusi Demokratik (PRD).

Sheinbaum kemudian melanjutkan kuliah hingga memperoleh gelar Ph.D di bidang rekayasa energi pada 1995.

Sheinbaum kemudian ditunjuk menjadi Sekretaris Lingkungan Mexico City saat Lopez Obrador menjabat wali kota pada 2000-2006.

Ia lalu menjadi wali kota Tlalpan, daerah setingkat kabupaten di Mexico City.

Sejak 2014, Claudia Sheinbaum bergabung dengan Partai Morena, partai berkuasa di Meksiko saat ini.

Ia kemudian mencalonkan diri sebagai wali kota Mexico City dan terpilih pada 2018.

Statusnya sebagai ilmuwan memengaruhi kebijakan publik selama menjabat sebagai wali kota Mexico City.

Saat pandemi Covid-19, Sheinbaum dikenal menerapkan kebijakan pembatasan yang lebih ketat dibanding pemerintah pusat.

Pemerintahan Lopez Obrador cenderung mengesampingkan pelacakan dan pengetesan Covid-19.

Namun, Mexico City justru menggencarkan pengecekan dan membatasi jam kerja dan kapasitas ruangan tertutup.

Claudia Sheinbaum pun tampil mengenakan masker di depan publik dan mendesak warga melakukan pembatasan saat Lopez Obrador masih mengunjungi keramaian selama pandemi.

Sebagai presiden, Claudia Sheinbaum diperkirakan akan menghindari perselisihan terbuka dengan cabang pemerintahan lain yang kerap ditunjukkan Lopez Obrador.

Pakar politik di Universitas Iberoamericana, Acuna Murillo memperkirakan Sheinbaum akan menetapkan garis kebijakan yang sedikit berbedan dengan pendahulunya.

"Kelihatannya ia akan mengambil arah yang berbeda. Saya belum tahu seberapa berbeda," kata Murillo dikutip Associated Press, Selasa (4/6).

Claudia Sheinbaum bakal langsung menghadapi masalah kekerasan yang melanda Meksiko usai dilantik pada 1 Oktober mendatang.

Dalam kampanye, Sheinbaum berjanji akan memperkuat Garda Nasional Meksiko dan memberantas masalah sosial yang membuat pemuda cenderung direkrut kartel.

"Mari saya perjelas, itu bukan berarti (kebijakan) tangan besi, perang, atau otoritarianisme," kata Sheinbaum tentang caranya memberantas geng bersenjata.

"Kami akan mempromosikan strategi yang pencegahan dan terus bergerak ke arah nol impunitas," ujarnya.

Baca Juga: Panggung Kampanye Capres Meksiko Roboh, Sedikitnya 9 Orang Tewas
 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x