Kompas TV internasional kompas dunia

AS Ketakutan Vladimir Putin Akan Bertemu Kim Jong-Un di Korea Utara, Ini yang Dikhawatirkan

Kompas.tv - 15 Juni 2024, 12:30 WIB
as-ketakutan-vladimir-putin-akan-bertemu-kim-jong-un-di-korea-utara-ini-yang-dikhawatirkan
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un bertemu presiden Vladimir Putin di Rusia, berjanji memberi dukungan penuh kepada Rusia selama pertemuan di pusat peluncuran roket Rusia hari Rabu, (13/9/2023). (Sumber: Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) ketakutan akan kepergian Presiden Rusia Vladimir Putin untuk bertemu Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Pyongyang.

Putin direncanakan akan berkunjung ke Pyongyang untuk bertemu dengan Kim Jong-un.

Itu merupakan kunjungan balasan setelah Kim Jong-un menyambangi Rusia selama sepekan penuh pada September lalu.

Baca Juga: Lebih dari 2 Juta Jemaah Haji Tiba di Mina, 34.000 Petugas Medis dan Administrasi Disiagakan

Pada kunjungan tersebut kedua pemimpin negara telah sepakat bahwa Korea Utara akan menerima pertolongan Rusia atas program luar angkasanya.

Hal itu disebut sebagai imbalan atas penyediaan persenjataan ke Rusia untuk perang di Ukraina, yang merupakan pelanggaran resolusi PBB.

Moskow sendiri membantah laporan bahwa mereka menggunakan persenjataan dan amunisi di Korea Utara.

Tetapi PBB mengungkapkan puing-puing yang ditemukan dari rudal yang mendarat di Kharkiv, Ukraina pada 2 Januari berasal dari rudal balistik seri Hwasong-11 Korea Utara.

Dikutip dari The Guardian, Jumat (14/6/2024), Wakil Menteri Luar Negeri AS Kurt Campbell, mengatakan kepada rekannya dari Korea Selatan Kim Hong-jyun, bahwa hubungan militer yang semakin dekat antara Pyongyang dan Moskow akan memberikan instabilitas lebih jauh di wilayah.

“Sambil terus memantau perkembangan terkait, kedua belah pihak sepakat untuk secara tegas merespons melalui kerja sama yang erat atas provokasi Korea Utara terhadap Korea Selatan, dan tindakan yang meningkatkan ketegangan di kawasan,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan.

Rusia sendiri pada pekan ini menegaskan hak mereka untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan Korea Uitara, di tengah kekhawatiran isolasi internasional terhadap Moskow akan menimbulkan transfer teknologi rudal dan nuklir ke rezim Kim Jong-un.

“Itu adalah tetangga kami, itu adalah negara bersahabat yang bersama kami membangun hubungan bilateral,” ujar juru bicara Kremlin Demitry Peskov.

Baca Juga: AS Sanksi Kelompok Ekstremis Israel yang Bakar Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, Biden Mulai Keras?

“Kami akan melanjutkannya ke arah yang lebih tinggi lagi,” ucapnya.

Peskov pun mengungkapkan potensi perkembangan hubungan antara Rusia dan Korea Utara sangat besar.

“Kami percaya bahwa hak kami untuk membina hubungan baik dengan tetangga kami, tak boleh menjadi perhatian siapa pun dan tak dapat serta tak boleh ditantang siapa pun,” katanya.



Sumber : The Guardian



BERITA LAINNYA



Close Ads x