BEIJING, KOMPAS TV - Menteri Luar Negeri China Wang Yi, Sabtu (227/7/2024), menyatakan hubungan antara China dan Filipina saat ini berada di persimpangan jalan, terutama terkait isu Laut China Selatan.
"Hubungan China-Filipina kini berada di persimpangan jalan dan harus memilih ke mana langkah selanjutnya. Tidak ada jalan keluar dari konflik dan konfrontasi selain melalui dialog dan negosiasi," demikian pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri China yang diterima di Beijing.
Pernyataan Wang Yi tersebut disampaikan saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Manalo di sela-sela pertemuan para menteri luar negeri negara-negara ASEAN dan mitra-mitranya pada Jumat (26/7) di Vientiane, Laos.
"Saat ini hubungan China-Filipina menghadapi tantangan serius karena Filipina sering melanggar kesepakatan dan komitmen mereka sendiri, terus melakukan pelanggaran di wilayah perairan, serta memperkuat opini publik tentang hal ini," ungkap Wang Yi.
Menurut Wang Yi, China sangat prihatin dengan situasi ini dan tegas menentangnya.
"Apalagi jika Filipina mengarahkan sistem rudal jarak menengah Amerika Serikat, hal ini akan menciptakan ketegangan dan konfrontasi regional serta memicu perlombaan senjata, yang tidak sejalan dengan kepentingan dan harapan rakyat Filipina," tambah Wang Yi.
Sebelumnya, seorang pejabat militer Filipina menyebut Amerika Serikat (AS) mengerahkan sistem rudal Typhon ke Filipina sebagai bagian dari latihan militer gabungan awal tahun ini, meskipun sistem itu tidak ditembakkan selama latihan.
Baca Juga: Menlu ASEAN Bertemu Menlu AS dan China di Laos saat Laut China Selatan dan Semenanjung Korea Tegang
"China dan Filipina adalah tetangga dekat yang berhadapan langsung di seberang laut. Hubungan bertetangga yang baik, kerja sama yang saling menguntungkan, dan pembangunan bersama merupakan kepentingan mendasar kedua negara," ungkap Wang Yi.
Pengalaman beberapa tahun terakhir telah membuktikan bahwa membangun hubungan baik tidaklah mudah, tapi mudah dihancurkan.
"China baru-baru ini mencapai kesepakatan sementara dengan Filipina soal pasokan kemanusiaan ke wilayah pulau karang Ren'ai Jiao. Filipina harus memenuhi komitmennya dan berhenti mengubah aturan dan ingkar janji, serta berhenti menciptakan masalah yang tidak perlu. Jika tidak, China akan merespons dengan tegas," tambah Wang Yi.
Wang Yi berharap Filipina mempertimbangkan serius arah hubungan China-Filipina ke depannya, bekerja sama dengan China, dan mendorong hubungan bilateral kembali ke jalur yang benar.
Sementara itu, Menlu Filipina Enrique Manalo mengatakan bahwa Filipina dan China memiliki sejarah persahabatan panjang dan hubungan kerja sama strategis yang komprehensif berdasarkan kesetaraan dan saling menguntungkan.
Sumber : Antara / Xinhua
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.