LONDON, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalui KBRI London menyampaikan imbauan kepada warga negara Indonesia (WNI) di Inggris Raya sehubungan kerusuhan yang terjadi belakangan ini.
Kemlu mengimbau WNI menghindari kerumunan massa selama kerusuhan masih berpotensi terjadi.
Kemlu juga mengumumkan nomor saluran kekonsuleran yang bisa dihubungi jika WNI mengalami masalah. Para WNI diimbau segera menghubungi nomor darurat Inggris jika terjadi situasi darurat.
Baca Juga: PM Inggris Bentuk Pasukan Polisi Khusus Tangani Kerusuhan
"Masyarakat WNI diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, mempertimbangkan urgensi jika beraktivitas di luar rumah, hindari kerumunan massa dan lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi tempat berkumpulnya demonstran," bunyi keterangan Kemlu RI, Selasa (6/8/2024).
"Para WNI diminta selalu memantau dan mengikuti arahan otoritas setempat. Dalam kondisi darurat, segera hubungi nomor darurat setempat 112 atau 999 atau pun saluran kekonsuleran KBRI +447795105477 atau +447425648007."
Kerusuhan meluas di Inggris Raya usai terjadinya penikaman anak-anak di sebuah kelas tari di Souhtport, utara Liverpool pada 29 Juli lalu.
Penikaman itu menewaskan tiga anak dan melukai delapan anak serta dua orang dewasa.
Kerusuhan dilaporkan dipicu misinformasi tentang pelaku penikaman. Polisi mengatakan nama pelaku yang beredar di media sosial, dan disebarkan oleh para aktivis berhaluan kanan jauh dan akun-akun yang mengeklaim sebagai media berita, tidak benar.
Pelaku, kata polisi, lahir di Inggris dan bukan pencari suaka seperti yang disebutkan di media sosial.
Anggota parlemen setempat, Patrick Hurley, mengatakan kerusuhan yang dilakukan oleh "penjahat-penjahat mabuk" itu diakibatkan oleh "propaganda dan kebohongan" yang menyebar di media sosial.
Sejauh ini, tidak ada WNI yang menjadi korban kerusuhan di Inggris. Pihak kepolisian sendiri dilaporkan telah menangkap ratusan orang sehubungan kerusuhan di berbagai kota.
Kerusuhan juga dilaporkan terjadi di kota-kota Inggris yang dihuni WNI.
Menurut data Kemlu, sebagian besar WNI di Inggris tercatat bermukim di Manchester (532 orang), Leeds (467), Nottingham (290), Bristol (228), Liverpool (134), dan London (3.279).
Per Selasa (6/8), kerusuhan yang dipicu isu anti-imigran dan anti-Islam di Inggris Raya masih terjadi di berbagai kota.
Di Belfast, Irlandia Utara, seorang pria paruh baya dilaporkan mengalami luka serius usai dikeroyok massa.
Massa di Belfast juga dilaporkan membakar sebuah supermarket yang dimiliki seorang imigran. Mobil polisi turut dibakar dalam insiden ini.
"Aparat berhasil menjinakkan api kecil tersebut sebelum membesar," demikian keterangan polisi Belfast dikutip The Guardian.
Baca Juga: Kerusuhan di Inggris Meluas Buntut Penikaman Anak, Kelompok Sayap Kanan Incar Kelompok Muslim
Penikaman di Southport adalah serangan terbaru di Inggris yang menghadapi meningkatnya kejahatan yang menggunakan pisau (knife crime).
Dilansir Associated Press, serangan terburuk terhadap anak-anak di Inggris terjadi pada 1996. Saat itu, Thomas Hamilton menembak dan membunuh 16 anak TK dan seorang guru mereka di sebuah sekolah di Dunblane, Skotlandia.
Sumber : Kompas TV, Associated Press, The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.