TEHERAN, KOMPAS.TV - Iran merespons penuh kemarahan atas serangan Israel yang ingin membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Israel telah melakukan serangan ke sebelah selatan kota Beirut, yang disebut benteng Hizbullah, Jumat (27/9/2024).
Pihak Israel mengungkapkan serangan tersebut menargetkan Nasrallah dan pejabatnya.
Baca Juga: Israel Lakukan Serangan untuk Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Bagaimana Kondisinya?
Nasrallah sendiri dilaporkan tengah berada di Beirut ketika serangan itu terjadi.
Iran yang merupakan sponsor Hizbullah pun bereaksi dengan penuh kemarahan atas serangan itu.
Pejabat senior Iran Ali Larijani mengatakan serangan Israel yang menargetken pemimpin kelompok telah melewati batas.
Ia pun menegaskan Iran akan melakukan perlawanan di semua kesempatan.
“Setiap pembunuhan bagi pemimpin perlawanan akan menghasilkan yang lain menggantikan mereka,” kata Larijani dikutip dari NBC News, Sabtu (28/9/2024).
“Warga Lebanon akan semakin berhasrat untuk mengonfront Zionis,” ujarnya.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyerukan bahwa serangan Israel ke Beirut sebuah kejahatan perang yang jelas dan tak bisa dipungkiri.
Pezeshkian mengatakan serangan Israel ke Hizbullah menjadikan mereka negara terrorism, dan sebuah tanda bahwa Israel adalah ancaman besar untuk perdamaian dan keamanan kawasan serta perdamaian internasional.
Baca Juga: Indonesia Ikut Walk-Out Saat Netanyahu Bicara di Sidang Umum PBB, PM Israel Umbar Kemarahan
“Saya mengungkapkan belasungkawa terhadap negara dan pemerintah Lebanon, serta memberikan simpati untuk keluarga dari martir yang membanggakan dari insiden ini,” ujar Pezeshkian.
“Saya ikut berduka bersama Anda, orang-orang terkasih dan terhormat dari perlawanan Lebanon,” ujarnya.
Pezeshkian pun menegaskan Iran akan mengejar kejahatan yang dilakukan Israel, dan mendukung Lebanon.
Sumber : NBC News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.