DOHA, KOMPAS.TV - Presiden Iran Masoud Pezehskian menyerukan persatuan Asia untuk menghalangi campur tangan asing dan membendung "kekejaman" Israel.
Hal tersebut disampaikan Pezeshkian dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra di sela KTT Dialog Kerja Sama Asia di Doha, Qatar, Kamis (3/10/2024).
Pezehskian menyebut negara-negara Asia seharusnya meningkatkan daya tawar organisasi-organisasi regional untuk lebih bersuara di komunitas internasional, khususnya terkait aksi Israel di Timur Tengah.
Baca Juga: Foto Satelit Tunjukkan Kerusakan di Lanud Nevatim, Tempat Israel Parkir Jet Siluman F-35
"Rezim ini (Israel) membunuh perempuan dan anak-anak, mengebom rumah sakit, sekolah, dan target sipil atas alasan pertahanan diri. Peristiwa semacam itu sangat memalukan di bawah bayang-bayang diamnya komunitas internasional," kata Pezeshkian, dikutip kantor berita Iran, IRNA.
Pezeshkian juga menjelaskan alasan negaranya menyerang Israel dengan sekitar 200 rudal pada Selasa (1/10/2024) lalu. Dia menegaskan pihaknya tidak menginginkan perang.
Pezeshkian menegaskan pihaknya "terpaksa" merespons Israel karena meneruskan agresi di Gaza dan Lebanon usai pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran pada akhir Juli lalu.
Israel pun kemudian membunuh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, di Beirut, Lebanon, Jumat (27/9/2024) lalu.
Presiden itu menyebut serangan Iran ke Israel adalah balasan atas pembunuhan Haniyeh dan Nasrallah.
"Tujuan jahat rezim Zionis adalah menciptakan ketidakamanan dan memperluas krisis di kawasan dan kita harus mencegah krisis ini," kata Pezeshkian.
Baca Juga: Qatar Sebut Israel Lakukan Genosida Kolektif di Timur Tengah, Serukan Implementasi Solusi Dua Negara
Sumber : Kompas TV, IRNA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.