BRUSSELS, KOMPAS.TV — Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO masih belum menunjukkan keinginan untuk segera mengundang Ukraina menjadi anggota, Rabu (16/10/2024). Sementara, sekutu-sekutu aliansi itu meminta lebih banyak rincian dari Presiden Volodymyr Zelenskyy terkait "rencana kemenangan" untuk mengakhiri perang dengan Rusia.
Rencana Zelenskyy berpusat pada permohonan agar NATO mempercepat proses keanggotaan yang diajukan Ukraina dua tahun lalu setelah Rusia melancarkan invasi skala penuh.
Ukraina berharap bisa mendapatkan perlindungan di bawah payung keamanan NATO melalui permintaan ini.
Namun, jaminan keamanan kolektif NATO, yang tertuang dalam Pasal 5 perjanjian pendiriannya, hanya berlaku untuk negara anggota. Artinya, Ukraina, sebagai negara mitra, tidak otomatis mendapat perlindungan ini.
Sekjen NATO Mark Rutte merespons dengan hati-hati terkait "rencana kemenangan" Zelenskyy. Dia menyatakan NATO dan sekutu-sekutunya "mencatat" rencana tersebut, tanpa memberikan indikasi kapan Ukraina bisa bergabung dengan aliansi militer terbesar di dunia itu. Meski begitu, Rutte tetap menegaskan bahwa suatu saat Ukraina akan menjadi anggota, seperti laporan Associated Press, Kamis (17/10).
“Rencana ini mencakup banyak aspek politik dan militer yang perlu kami bahas lebih dalam dengan pihak Ukraina, untuk memahami apa yang ada di baliknya dan melihat sejauh mana NATO bisa bertindak,” kata Rutte di markas NATO, Brussels.
Baca Juga: Rusia: Rencana Kemenangan Zelenskyy Akan Dorong NATO Perang Terbuka dengan Moskow
“Kami terus menjalin kontak erat dengan sekutu-sekutu dan Ukraina untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya,” tambahnya, tanpa menjelaskan lebih jauh apa yang masih perlu diketahui NATO terkait rencana ini.
Saat ditanya lebih lanjut, Rutte mengatakan, “Saya tidak bisa memberikan semua detailnya sekarang.”
Untuk saat ini, fokus NATO masih tertuju pada membantu Ukraina merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia, sekaligus memperkuat posisi Kiev dalam negosiasi damai di masa depan.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.