ZIBO, KOMPAS TV – China semakin memperkokoh dominasinya atas mineral langka yang sangat penting bagi teknologi canggih saat ini, termasuk semikonduktor yang dibutuhkan untuk komputasi tinggi, kendaraan listrik, dan energi terbarukan.
Langkah-langkah terbaru dari Beijing memperlihatkan bagaimana Pemerintah China memperketat kendali atas rantai pasokan mineral ini, yang sebagian besar hanya bisa diakses dari tambang dan fasilitas pemurnian di China, seperti laporan The New York Times, Sabtu (26/10/2024).
Mengontrol Pasokan Global Mineral Langka
Sejak 1 Oktober, eksportir China wajib melaporkan secara rinci penggunaan mineral langka seperti rare earth di rantai pasokan negara-negara Barat.
Kebijakan ini memungkinkan Beijing untuk memilah perusahaan asing yang dianggap layak menerima pasokan yang terbatas ini.
Sebagai bagian dari kebijakan ini, Tiongkok juga memperluas kepemilikan perusahaan atas tambang dan produksi mineral.
Dalam kesepakatan yang hampir tidak mendapat perhatian di luar negeri, dua kilang pemurnian mineral langka terakhir yang sebelumnya dimiliki asing di Negeri Tirai Bambu itu kini diakuisisi oleh salah satu dari tiga perusahaan milik negara yang mengendalikan industri ini.
Baca Juga: Rusia Ungkap Motif Barat Dukung Ukraina Berperang: agar Dapat Akses ke Sumber Daya Mineral
Pembatasan Ekspor untuk Unsur Kimia Lainnya
Tidak hanya mineral langka, China juga memperketat ekspor elemen-elemen kimia lainnya yang penting bagi industri semikonduktor dan pertahanan.
Sumber : The New York Times / Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.