WASHINGTON, KOMPAS.TV - Kekhawatiran tentara Korea Utara bakal membantu Rusia berperang di Ukraina, Amerika Serikat (AS) langsung turun tangan.
AS meminta China untuk menekan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un untuk menarik pasukannya dari Ukraina.
Seperti diketahui, sama halnya dengan Rusia, China saat ini masih memiliki hubungan yang dekat dengan Korea Utara.
Baca Juga: Pembenaran Rusia Dibantu Tentara Korea Utara: Barat Saja Membantu Ukraina, Kenapa Kami Tak Bisa
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan dilaporkan telah menginstruksikan pejabat AS untuk berhubungan dengan China.
Juga untuk mengorganisir upaya untuk memaksa negara-negara lain ikut menghubungi Beijing mengenai pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia dan dampaknya.
“Kami telah berkomunikasi dengan China mengenai permasalahan ini untuk menegaskan apa kami khawatirakan, dan apa yang seharusnya mereka khawatirkan mengenai aksi destabiliasi dari dua tetangganya, Rusia dan Korea Utara” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dikutip dari RBC Ukraine, Rabu (30/10/2024).
Namun, pihak Barat mengaku skeptis dengan intenvensi China atas rencana tentara Korea Utara ikut berperang di Ukraina.
Menurut pejabat NATO, China akan terus melanjutkan sebagai pendukung penting dalam upaya militer Rusia.
Mereka meyakini negara Xi Jinping itu akan memasok industri pertahanan Rusia dengan sejumlah besar barang yang dapat digunakan ganda, seperti mikroelektronik dan mesin yang digunakan untuk memproduksi senjata.
Baca Juga: Bantuan Militer AS untuk Ukraina Lambat, Jumlah Kasus Desersi Tentara Ukraina Meningkat
Korea Utara sendiri sudah mengerahkan tentaranya ke Rusia.
Meski tak mengungkapkan secara pasti apa tujuannya, tetapi tentara Korea Utara itu diyakini bakal membantu Rusia berperang di Ukraina.
Sebelumnya juga dilaporkan sejumlah tentara Korea Utara sudah berada di Ukraina.
Sumber : RBC-Ukraine
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.