WASHINGTON, KOMPAS.TV - Ancaman mengerikan dilontarkan Amerika Serikat (AS) jika tentara Korea Utara membantu Rusia perang di Ukraina.
Mereka menegaskan jika tentara Korea Utara berperang di Ukraina maka mereka akan pulang di kantong jasad.
Washington mengatakan bahwa 10.000 tentara Korea Utara telah dikerahkan ke Rusia, dan kemungkinan akan ikut serta dalam perang melawan Ukraina.
Baca Juga: Hizbullah Lakukan Serangan Roket Paling Mematikan ke Israel, Tewaskan 7 Orang
Rusia dan Korea Utara telah meningkatkan hubungan politik dan militernya di tengah invasi Moskow ke Ukraina.
Namun, pengiriman tentara Korea Utara untuk berperang melawan Ukraina, akan menandai eskalasi yang signifikan dan telah dikhawatirkan dunia internasional.
Ancaman keras itu diungkapkan oleh Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood.
“Jika tentara Korea Utara memasuki Ukraina untuk mendukung Rusia, mereka akan kembali di kantong jasad,” kata Wood dikutip dari The Guardian.
“Saya akan menyarankan pemimpin Kim (Jong-un) untuk berpikir dua kali terlibat dalam perilaku sembrono dan berbahaya seperti ini,” ujarnya.
Menteri Pertahanan AS yang Lloyd Austin, yang melakukan konferensi pers gabungan dengan rekannya dari Korea Selatan, Kim Yong-hyun, meminta Korea Utara untuk segera mundur dari Rusia.
“Saya menyerukan kepada mereka untuk menarik mundur pasukannya dari Rusia,” ujar Austin di Pentagon, Rabu (30/10/2024).
Meski ia menyerukan mereka untuk mundur, Austin mengatakan ada kemungkinan besar Moskow akan melanjutkan pengiriman tentara Korea Utara ke Ukraina.
Sementara itu, Kim Yong-hyun mengatakan persenjataan Korea Utara lebih signifikan jika dibandingkan pasukan dalam perang Rusia melawan Ukraina.
Ia yakin pengerahan Korea Utara ke Rusia dapat mengakibatkan peningkatan ancaman keamanan di semenanjung Korea.
Menurutnya hal ini terjadi karena ada kemungkinan besar Pyongyang akan meminta transfer teknologi dari Rusia untuk membantu program persenjataan, termasuk senjata nuklir, rudal balistik antarbenua, dan satelit pengintaian.
Baca Juga: PBB Khawatirkan Dugaan Pengiriman Personel Militer Korea Utara ke Rusia
Hal itu sebagai imbalan atas pengerahan pasukan Korea Utara untuk membantu Rusia.
Meski begitu ia tak mengumumkan adanya perubahan kebijakan jangka panjang Seoul, yang melarang mereka menjual senjata ke zona konflik aktif, termasuk ke Ukraina.
Kebijakan itu tetap dipertahankan meski adanya seruan dari Washington dan Kiev untuk berpikir ulang.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.