MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia menyambut baik rencana pertemuan antara Presiden Vladimir Putin dengan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Pada Jumat (10/1/2025), Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan Rusia tak menyertakan syarat atas kemungkinan pembicaraan tatap muka Putin dan Trump.
Namun, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menginginkan adanya jaminan keamanan bagi negaranya.
Baca Juga: Putin Siap Bertemu Trump, Kremlin Harap Hubungan AS-Rusia Membaik
Hubungan Rusia dan AS terus memburuk setelah Moskow melakukan invasi ke Ukraina pada 2022.
Presiden AS Joe Biden, mengambil sikap bermusuhan dengan Rusia, dan terus memberikan bantuan militer kepada Ukraina.
Namun, Trump yang sempat mengungkapkan kekaguman pada Putin, tampaknya mengambil posisi yang lebih lunak terhadap Rusia.
“Kami menyadari bahwa pemerintahan (Biden) mencoba meninggalkan warisan yang sulit pada hubungan bilateral untuk Trump dan timnya,” kata Peskov dikutip dari Associated Press.
Trump sendiri mengatakan pada Kamis (9/1/2025), bahwa Putin ingin bertemu dengannya dan saat ini tengah disiapkan.
Ia mengindikasikan upaya untuk mengakhiri perang Ukraina yang sudah berlangsung selama tiga tahun berada di belakang tawaran perundingan itu.
“Kita harus mengakhiri perang itu,” ujar Trump sembari merujuk pada kemungkinan pertemuannya dengan Putin.
Trump sendiri merupakan salah satu pihak yang mengkritik bantuan AS kepada Ukraina untuk menghadapi Rusia.
Pejabat Ukraina sendiri mulai menyadari bersama Trump, bantuan AS, yang merupakan donor terbesar, bisa berkurang bahkan berhenti.
Baca Juga: Tentara Korea Utara Disebut Usir Warga Rusia dari Rumahnya, Dipakai untuk Sembunyi
Zelenskyy sendiri menginginkan bahwa dalam setiap negosiasi, negaranya harus mendapat kepastian mengenai perlindungan masa depan dari Rusia.
Ia pun menegaskan jika hanya Eropa sendirian, jaminan keamanan tersebut tak akan bisa tercapai.
“Kepastian keamanan Eropa tidak cukup untuk pertempuran Ukraina menghadapi musuh seperti Rusia. Kami perlu jaminan keamanan gabungan dari AS dan Eropa,” ujarnya.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.