KAIRO, KOMPAS.TV - Hamas menyatakan akan membebaskan tiga sandera Israel pada Sabtu (15/2/2025) sesuai kesepakatan. Keputusan ini diumumkan Hamas usai berunding dengan mediator di Kairo, Mesir.
Pernyataan terkini Hamas dinilai memberi harapan gencatan senjata di Jalur Gaza bisa bertahan. Sebelumnya, Israel mengancam akan melanjutkan serangan ke Gaza jika Hamas tidak membebaskan sandera pada hari yang ditentukan.
Hamas sempat mengancam menunda pembebasan sandera usai Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata. Organisasi Palestina tersebut menuduh Israel juga tidak membiarkan pengiriman tenda dan shelter ke Jalur Gaza sesuai kesepakatan.
Baca Juga: Daftar Pelanggaran Gencatan Senjata yang Dilakukan Israel, Bunuh 92 Warga Palestina di Gaza
Hamas menyatakan perundingan di Kairo bersama mediator Qatar dan Mesir berlangsung positif. Pertemuan ini disebut membahas implementasi kesepakatan gencatan senjata, khususnya terkait pengiriman shelter hingga obat-obatan ke Gaza.
"Perundingan dijalankan dengan semangat positif, saudara mediator kami di Mesir dan Qatar mengonfrimasi bahwa mereka akan meneruskan semua permintaan ini untuk menyingkirkan rintangan dan menutup celah yang ada," demikian pernyataan Hamas dikutip Al Jazeera.
"Oleh karena itu, Hamas mengonfirmasi posisinya untuk mengimplementasikan perjanjian sesuai dengan apa yang ditandantangani, termasuk pertukaran tawanan sesuai waktu yang telah disepakati."
Gencatan senjata Gaza relatif bisa dipertahankan sejak efektif berlaku pada 19 Januari 2025. Sejak gencatan Hamas telah membebaskan 21 sandera dan Israel membebaskan lebih dari 730 tahanan Palestina.
Di lain sisi, Israel berulangkali melanggar gencatan senjata dengan menyerang warga sipil di Gaza. Pada Kamis (13/2), Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan tiga orang terbunuh dalam kurun 24 jam terakhir.
Tambahan korban jiwa tersebut membuat jumlah korban akibat serangan Israel ke Gaza sejak Oktober 2023 lalu menjadi 48.239 orang. Setidaknya 111.676 orang juga terluka akibat serangan Israel.
Baca Juga: Liga Arab Kecam Rencana Donald Trump, Sebut Rakyat Palestina Penduduk Historis Gaza dan Tepi Barat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.