PM Inggris Raya Siap Terjunkan Pasukan ke Ukraina, Langsung Hadapi Rusia?

LONDON, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Inggris Raya Keir Starmer menyatakan pihaknya siap menerjunkan pasukan langsung ke medan perang Ukraina. Starmer menyebut pasukan Inggris akan siap berhadapan langsung dengan pasukan Vladimir Putin.

Hal tersebut disampaikan Starmer jelang rapat darurat pemimpin-pemimpin Eropa di Paris, Prancis, Senin (17/2/2025). Para pemimpin Eropa mengadakan rapat darurat menyusul Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengadakan perundingan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Starmer menyebut London siap mengambil "peran pemimpin" dalam pertahanan Ukraina, termasuk menjanjikan bantuan senilai 3 miliar paun per tahun hingga 2030. Selain bantuan militer, pasukan Inggris Raya juga rencananya akan diterjunkan ke Ukraina.

Baca Juga: Hubungan AS-Ukraina Kian Retak, Zelenskyy Perintahkan Blokir Akses Washington ke Mineral Ukraina

"Saya tidak mengatakan ini dengan mudah. Saya merasakan tanggung jawab yang sangat berat dengan potensi menerjunkan tentara laki-laki dan perempuan Inggris Raya di medan yang berbahaya," kata Starmer dikutip Telegraph via Independent.

"Akan tetapi, setiap peran yang diambil untuk membantu menjamin keamanan Ukraina adalah bantuan untuk jaminan keamanan benua kita dan keamanan negara ini."

Ini adalah kali pertama PM Inggris Raya mengakui kans mengirim langsung pasukan ke Ukraina. Sebelumnya, London sebatas menyinggung kemungkinan menurunkan pasukan penjaga perdamaian jika gencatan senjata tercapai.

Keir Starmer menyatakan bahwa perdamaian di Ukraina perlu dijamin untuk menangkal kemungkinan "agresi lebih lanjut dari Putin di kemudian hari."

Starmer bersama pemimpin Jerman, Italia, Polandia, Spanyol, Denmark, Belanda, hingga Sekjen NATO dijadwalkan berkumpul di Paris pada Senin (17/2). Rapat darurat ini diinisiasi oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Sebelumnya, para pemimpin Eropa merasa tidak dilibatkan dalam langkah Trump memulai perundingan dengan Putin. Mereka menegaskan Eropa dan Ukraina harus dilibatkan dalam perundingan tersebut.

Baca Juga: Senator AS Kecam Rencana Donald Trump Caplok Gaza dan Usir Penduduk Palestina