Kompas TV kuliner cerita rasa

Manfaat Bubuh Tuak, Bubur Khas Bali yang Tak Memabukkan dan Baik untuk Penderita Diabetes

Kompas.tv - 6 Maret 2022, 12:00 WIB
manfaat-bubuh-tuak-bubur-khas-bali-yang-tak-memabukkan-dan-baik-untuk-penderita-diabetes
Bubuh Tuak, kuliner khas Bali yang tidak memabukkan, justru bermanfaat untuk kesehatan tubuh. (Sumber: Kompas TV/Eka Winarta)
Penulis : Dian Nita | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bubuh Tuak atau Bubur Tuak adalah satu kuliner khas yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Karangasem, Bali.

Tuak biasanya dikenal sebagai minuman khas Bali yang mengandung alkohol.

Minuman ini merupakan hasil fermentasi dari nira, beras, atau bahan minuman/buah yang mengandung gula. 

Kendati demikian, Bubuh Tuak sama sekali tidak memabukkan karena tidak mengandung alkohol.

Hal ini karenakan Bubuh Tuak dibuat dengan menggunakan nira alami atau yang tidak memiliki bau dan belum difermentasi.

Baca Juga: Trik Tanam Cabai Supaya Lebat Hanya dengan Garam Dapur, Bagaimana Caranya?

Nira tersebut kemudian dimasak dengan tepung beras dan parutan kelapa kemudian diaduk hingga mengental seperti bubur. 

Biasanya Bubut Tuak disajikan selagi hangat. Rasanya gurih dan manis meskipun tak memakai gula atau pemanis buatan.

Masyarakat Bali mengenal Bubuh Tuak atau bubur nira ini sebagai makanan yang menyehatkan.

Oleh karena itu, kuliner khas Bali yang satu ini cocok untuk semua umur baik anak-anak maupun orang dewasa.

"Jadi aman untuk anak-anak dan orang dewasa. Tanpa kandungan alkohol dan tanpa tambahan gula," ujar I Made Bandem, penjual bubuh tuak di Karangasem, Bali kepada jurnalis Kompas TV Eka Winarta, dikutip Minggu (6/3/2022).

Baca Juga: Tempe, Kuliner yang Eksis Sejak Abad Ke-16, Kini Terancam Langka Usai Harga Kedelai Naik

Bahkan menurut I Made Bandem, bubuh tuak sering digunakan untuk obat demam dan juga dipercaya untuk mengobati diabetes.

Dalam proses pembuatannya, Bubuh Tuak tidak memakai gula atau pemanis buatan lainnya, rasa manis diperoleh dari nira.

"Terutama anak-anak yang sedang demam atau tidak enak badan biasanya dibuatkan atau dibelikan bubur tuak ini," lanjutnya.

Setelah mengonsumsi bubuh tuak, biasanya tubuh akan menjadi hangat sehingga masyarakat bali sering mengonsumsinya ketika sedang sakit.

Satu porsi bubuh tuak biasanya dipatok seharga Rp7.000 saja. I Made Bandem mengaku menjual puluhan porsi per harinya melalui online.

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x