Kompas TV lifestyle kesehatan

Balita Minum Air dari Botol Bekas Konsumsi Narkoba, BNN dan UGM Jelaskan Efeknya

Kompas.tv - 13 Juni 2023, 08:42 WIB
balita-minum-air-dari-botol-bekas-konsumsi-narkoba-bnn-dan-ugm-jelaskan-efeknya
Ilustrasi narkoba jenis sabu (Sumber: Shutterstock/Shyripa Alexandr)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang balita berumur 3 tahun berinisial N di Samarinda, Kalimantan Timur, terpaksa harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit setelah dinyatakan positif mengonsumsi narkoba.

Ironisnya, hal tersebut terjadi karena balita tersebut meminum air mineral dari sebuah botol yang, tanpa sepengetahuan orangtuanya, adalah bekas alat hisap sabu.

Botol yang berisi air mineral itu sebelumnya digunakan oleh tetangga korban, TR (51).

Pada pagi harinya, Selasa (6/6/2023) tanpa menyadari efek yang masih mungkin terkandung dalam sisa air tersebut, balita N diberi minum dari botol tersebut.

Sebagai akibatnya, balita tersebut menjadi hiperaktif dan tidak tidur selama tiga hari.

Baca Juga: Update Anak Balita Positif Narkoba, Akan Direhabilitasi Hingga Tetangga Terancam Pasal Berlapis!

Efek Narkoba pada Bayi

Deputi Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN), Diah Setia Utami menduga zat narkoba yang terkonsumsi bayi tersebut adalah golongan stimulansia seperti metamfetamina, kokain, atau zat lainnya.

Metamfetamina, atau sabu, adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik yang dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh.

Diah mengatakan bahwa efek dari sabu-sabu akan berkurang setelah 2-3 hari, tergantung dari dosis yang diminum.

Namun, perlu diobservasi adanya peningkatan denyut jantung atau tekanan darah yang bisa menjadi fatal.

Baca Juga: Babak Baru Kasus Balita Kena Narkoba di Samarinda, Polisi Tetapkan Tetangga Jadi Tersangka!

"Memang harus diobservasi untuk melihat adanya peningkatan denyut jantung atau tekanan darah meningkat. Karena bisa fatal bila kerja jantung meningkat," ungkap Diah dikutip dari Kompas.com, Senin (12/6).




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x