JAKARTA, KOMPAS.TV - Bagi sebagian masyarakat, minum kopi sudah menjadi kebiasaan harian yang sulit dilepaskan. Beberapa bahkan mengaku tak bersemangat jika tak minum kopi.
Banyak orang yang menikmati sensasi kafein dalam kopi. Kafein adalah stimulan yang paling umum dikonsumsi di dunia. Ini ditemukan dalam berbagai minuman seperti kopi, teh, hingga minuman energi.
Kafein bekerja dengan merangsang sistem saraf pusat, membantu mengurangi rasa kantuk, serta meningkatkan perhatian dan kewaspadaan.
Baca Juga: Profesor Psikologi Beri 3 Tips Jaga Kesehatan Mental Anak Muda Indonesia
Namun, respons individu terhadap kafein dapat bervariasi. Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap efek stimulan kafein daripada yang lain. Cemas dan gelisah biasanya dirasakan beberapa saat setelah minum kopi.
Mengapa hal ini terjadi?
Dilansir Healthline, kafein terkadang dapat menyebabkan efek yang mirip dengan kecemasan, seperti gugup dan detak jantung yang meningkat.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2008 menunjukkan kafein dapat meningkatkan kewaspadaan dengan memblokir zat kimia otak (adenosine) yang membuat seseorang merasa lelah.
Kafein juga memicu pelepasan adrenalin yang dapat meningkatkan energi. Jika jumlah kafein yang masuk ke dalam tubuh cukup tinggi, efek ini lebih kuat dan pada akhirnya justru memunculkan kecemasan.
Baca Juga: Budidaya Bibit dari Para Penjajah, Kabupaten Pekalongan Punya Kopi Asal Belanda!
Meski kafein memiliki manfaat terhadap kesehatan mental, dosis yang terlalu tinggi justru memunculkan gejala kecemasan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) merekomendasikan untuk tidak minum lebih dari empat cangkir kopi (400 mg kafein) per hari. Tiga cangkir kopi biasanya tidak menimbulkan efek negatif bagi orang dewasa yang sehat.
FDA meminta pecinta kopi untuk memperhatikan batas ambang konsumsi kopi per harinya. Pasalnya, 1.200 mg kafein yang masuk ke tubuh diperkirakan dapat mengakibatkan efek racun dan menyebabkan kejang.
Baca Juga: 9 Cara Mengatasi Tubuh Mudah Lelah dan Mengantuk, Berolahraga hingga Kurangi Konsumsi Kafein
Namun, masing-masing individu memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap efek kafein dan kecepatan metabolisme.
Jika Anda merasa kecemasan meningkat karena kafein, konsultasikan dengan dokter tentang jumlah yang tepat untuk Anda.
Sumber : Healthline
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.