Kompas TV lifestyle kesehatan

Ramai! Nyeri Haid Bisa Sembuh Setelah Menikah, Ini Penjelasan Ilmiah dari Dokter

Kompas.tv - 10 September 2023, 03:00 WIB
ramai-nyeri-haid-bisa-sembuh-setelah-menikah-ini-penjelasan-ilmiah-dari-dokter
Ilustrasi nyeri haid. Benarkah nyeri haid bisa hilang setelah menikah?  (Sumber: Sky News)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Viral di media sosial sebuah postingan yang menyebutkan bahwa menikah bisa menyembuhkan nyeri haid. Pengunggah menyebutkan bahwa pernyataan itu muncul dari dokter.

Informasi ini diunggah oleh akun X @comvomfs, di mana pengunggah bercerita memeriksakan diri ke dokter karena kerap merasa sakit saat menstruasi. Dia khawatir menderita penyakit karena sering nyeri haid.

Setelah pemeriksaan selesai, dokter menyatakan bahwa pengunggah sehat dan tidak memiliki masalah di bagian reproduksi. Dokter justru menyarankan pengunggah untuk menikah.

Dokter: ‘Ini kamu sehat semua, gak ada masalah, obatnya cuma 1, yaitu nikah.’ Dia ngomong sambil senyum2,” tulis pengunggah, Jumat (8/9/2023).

Baca Juga: 8 Rekomendasi Minuman Ampuh untuk Redakan Nyeri Haid

Benarkah Menikah Bisa Sembuhkan Nyeri Haid?

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) di RSIA Anugerah Semarang, Indra Adi Susanto, menjelaskan bahwa menikah dalam pernyataan dokter dalam postingan tersebut berkaitan dengan melahirkan.

Indra bilang, kram perut atau nyeri haid biasanya disebut sebagai dismenore, istilah yang digunakan untuk menggambarkan keluhan kram yang terjadi saat jaringan yang melapisi bagian dalam rahim mulai luruh untuk persiapan menstruasi.

“Saat menstruasi, rahim akan berkontraksi sehingga suplai darah dan oksigen dalam darah ke rahim terhambat,” kata Indra, Sabtu (9/9).

Saat itulah, hormon prostaglandin muncul, hormon ini merangsang kontraksi otot-otot pada rahim. Jika hormon prostaglandin yang tinggi dapat memicu rasa nyeri.

Indra bilang, ada teori yang menyebutkan bahwa pada perempuan yang sudah melahirkan, tempat reseptor prostaglandin dalam lahir akan hilang. Hormon ini membantu mengarahkan rahim untuk berkontraksi selama persalinan.




Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x