Kompas TV lifestyle kesehatan

Obat Herbal Lebih Aman daripada Obat Kimia? Simak Jawabannya Menurut Para Ahli

Kompas.tv - 26 Januari 2024, 07:00 WIB
obat-herbal-lebih-aman-daripada-obat-kimia-simak-jawabannya-menurut-para-ahli
Foto ilustrasi. Obat Herbal yang bisa digunakan untuk menurunkan kadar asam urat di tubuh. (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)
Penulis : Almarani Anantar | Editor : Gading Persada

Keamanan obat herbal dibandingkan dengan obat kimia dapat bervariasi. Obat tradisional mengandung bahan aktif yang memiliki potensi sebagai pengobatan penyakit.

Namun, penting untuk menyadari bahwa tumbuhan obat ini mengandung berbagai komponen yang berbeda.

Beberapa bahan aktif dalam obat herbal mungkin saling menghambat atau menyebabkan efek samping yang tidak diharapkan pada tubuh.

Inilah alasan mengapa para ahli cenderung mengekstrak zat tertentu dari tumbuhan, dengan tujuan memaksimalkan zat aktif yang berfungsi sebagai obat.

Cara ini dapat membantu mencegah efek samping yang mungkin muncul akibat komponen lain yang terkandung dalam obat herbal tersebut.

Meskipun risiko keracunan dan efek samping dapat dihilangkan dengan menggunakan obat kimia, namun obat kimia tetap berpotensi menyebabkan efek samping.

Baca Juga: Ini Penjelasan Dokter Terkait Tanaman Herbal yang Bisa Meningkatkan Imunitas

Perbedaannya, efek samping dari obat kimia lebih terukur, karena dosis yang direkomendasikan dianggap efektif untuk menyembuhkan penyakit dengan efek samping yang lebih minimal.

Sebaliknya, obat herbal tidak memiliki dosis pasti, sehingga risiko efek sampingnya lebih besar dan efektivitasnya belum terbukti.

Mengonsumsi Obat Herbal yang Aman

Untuk mengonsumsi obat herbal dengan aman, disarankan untuk memilih tumbuhan yang telah teruji secara ilmiah. Penelitian terus dilakukan pada berbagai tumbuhan untuk menilai potensi pengobatannya.

Sebagai contoh, cengkeh dan daun jambu biji telah teruji ilmiah untuk meredakan sakit gigi. Sebelum menggunakan obat herbal, sebaiknya konsultasikan dulu dengan tenaga kesehatan untuk memastikan kesesuaian dan dosis yang tepat.


 




Sumber : National Center for Biotechnology Information, Better Health Channel


BERITA LAINNYA



Close Ads x