Kompas TV lifestyle kesehatan

Kasus Flu Singapura di Indonesia Mulai Meningkat, Kemenkes Temukan Varian Baru

Kompas.tv - 29 Maret 2024, 19:07 WIB
kasus-flu-singapura-di-indonesia-mulai-meningkat-kemenkes-temukan-varian-baru
Ilustrasi flu singapura pada dewasa. Ciri-ciri flu singapura pada dewasa. Penyebab flu singapura pada dewasa. Flu singapura menular, waspadai gejala penyakit ini. Flu singapura berbahaya atau tidak. Perawatan flu singapura. (Sumber: Shutterstock/Marina Demidiuk/Kompas.com)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat mewaspadai penularan Flu Singapura dengan menjaga daya tahan tubuh.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan,  virus influenza memang banyak varian dan terus bermutasi. 

Seperti H1N1 atau Flu Babi, H5N1 atau Flu Burung, hingga Flu Singapura atau yang dikenal dengan istilah Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD).

Dengan latar virus yang terus bermutasi membuat penularan semakin tinggi. Namun mutasi dari Flu Singapura yang kasusnya mulai meningkat di Indonesia bukan varian baru yang mematikan seperti Flu Burung. 

"Data yang kita lihat memang ada varian baru tapi itu bukan varian yang mematikan seperti Flu Burung," ujar Budi Gunadi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/3/2024) malam.

Baca Juga: Hingga Maret, Terdapat 10 Pasien Terjangkit Virus Flu Singapura di Depok!

Budi menjelaskan inveksi virus influenza lebih banyak menyerang pasien dengan kondisi daya tahan tubuh sedang lemah.

Dampaknya juga bisa meningkat, untuk itu masyarakat perlu menjaga kesehatan tubuh agar tubuh tidak lemah jika terserang varian tersebut dan menjaga daya tahan tubuh untuk mencegah penularan penyakit.

"Kalau kena infeksi kayak flu yang penting daya tahan tubuh kita jangan lemah. Jangan sampai kurang tidur, makannya (jangan) kurang. Itu pastikan daya tahannya," ujar Budi.

Kementerian Kesehatan RI melaporkan kasus Flu Singapura belakangan meningkat signifikan. Pemantauan hingga pekan ke-11 di 2024, total lebih dari 5 ribu pasien terinfeksi.

Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes Achmad Farchanny Tri Adriyanto mengatakan, catatan ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dalam periode yang sama.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA


Advertorial

Madiun Maju Mendunia | VVIP

27 April 2024, 15:37 WIB

Close Ads x