JAKARTA, KOMPAS.TV - Data Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons Kementerian Kesehatan melaporkan, per pekan ke-11 tahun 2024 setidaknya sudah ada 5.461 kasus Flu Singapura di Indonesia.
Sementara dari beberapa laporan dinas kesehatan di daerah, sebanyak 738 kasus dilaporkan di Banten dan 45 kasus di Depok.
Virus Flu Singapura paling sering menyerang bayi dan anak-anak, namun dapat juga menyerang orang dewasa.
Lantas, apa itu Flu Singapura, ciri-ciri dan cara penularannya?
Baca Juga: Kasus Flu Singapura di Indonesia Mulai Meningkat, Kemenkes Temukan Varian Baru
Melansir kemkes.go.id, Kamis (4/3/2024), Flu Singapura atau yang dikenal dalam bahasa medis HFMD (Head, Foot, Mouth Disease) adalah flu yang disebabkan oleh virus enterovirus termasuk coxsackievirus A16 dan enterovirus 71.
Flu ini juga disebabkan oleh coxsackievirus A5, A6, A7, A9. A10, A16, B1, B2, B3, B5, echovirus dan enterovirus lainnya.
Dokter spesialis paru Rumah Sakit Penyakit Infeksius Sulianti Saroso dr. Pompini A Sitompul mengatakan virus-virus tersebut dapat menyebabkan kejadian luar biasa di sejumlah negara.
Di negara-negara Asia Pasifik, katanya, kejadian luar biasa disebabkan oleh Entrovirus A71, sedangkan di Eropa dan Amerika Serikat (AS) disebabkan oleh Coxsackievirus A16.
Flu Singapura ini, lanjut dr. Pompini, memiliki pola musiman sesuai dengan kondisi iklim setiap negara.
Pada sejumlah negara seperti Australia, Amerika Serikat, Hong Kong, Cina, dan Taiwan, penyakit itu muncul pada musim-musim dengan temperatur yang hangat.
"Kalau untuk negara-negara yang mempunyai iklim yang hangat sepanjang tahun, maka penularan ini bisa terjadi juga sepanjang tahun. Contohnya di Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam," ungkapnya, dikutip dari Antara, Rabu (3/4).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.