Kompas TV lifestyle travel

BMKG: Pemudik Harus Waspada Cuaca Ekstrem di Wilayah Jawa Tengah

Kompas.tv - 7 April 2024, 18:16 WIB
bmkg-pemudik-harus-waspada-cuaca-ekstrem-di-wilayah-jawa-tengah
Ilustrasi Mudik. (Sumber: Freepik)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Deni Muliya

CILACAP, KOMPAS.TV - Bagi para pemudik, khususnya yang memilih menggunakan sepeda motor sebagai sarana transportasi, waspada adalah kunci saat melintasi sejumlah wilayah di Jawa Tengah.

Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan imbauan serius terkait potensi cuaca ekstrem. 

"Wilayah Jateng yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada hari Senin (8/4) meliputi Kabupaten Cilacap, Boyolali, Pemalang, dan sekitarnya," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Minggu (7/4/2024).

Menurut Teguh, cuaca ekstrem ini disebabkan oleh pola angin yang berbelok dan konvergensi yang tampaknya dominan di wilayah Pulau Jawa, termasuk Jateng.

Ditambah lagi dengan adanya labilitas lokal yang kuat, yang mendukung proses konvektif pada skala lokal di Jawa Tengah.

Namun demikian, Jateng juga tengah memasuki masa pancaroba, yaitu masa peralihan dari musim hujan menuju kemarau.

"Pada masa pancaroba, hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir. Waktu terjadinya hujan di wilayah pesisir selatan Jateng cenderung pada malam dan pagi hari, sedangkan di wilayah yang lebih ke utara atau jauh dari pesisir cenderung pada siang hingga sore hari," katanya dikutip dari Antara.

Baca Juga: Kapolri Ungkap Penyebab Macet 12 Km di Jalan Lintas Sumatera

Dia menambahkan, pola hujan di wilayah pesisir selatan Jateng cenderung terjadi pada malam dan pagi hari.

Sedangkan di wilayah utara atau yang jauh dari pesisir, hujan cenderung turun pada siang hingga sore hari.

Teguh juga menyoroti beberapa hal yang perlu diwaspadai selama masa peralihan musim, termasuk hujan lebat dalam durasi singkat, petir, dan angin kencang, atau kombinasi dari ketiganya. 

"Faktor yang paling dominan mempengaruhi hal tersebut adalah adanya awan cumulonimbus atau Cb, walaupun tidak semua awan cumulonimbus berpengaruh," katanya.

Oleh karena itu, para pemudik yang akan menggunakan sepeda motor diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di sepanjang jalur mudik di wilayah Jateng.

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kondisi cuaca di jalur mudik, Teguh menyarankan agar pemudik mengunjungi laman Digital Weather for Traffic yang dapat diakses melalui https://signature.bmkg.go.id/dwt/main.

Dalam konteks persiapan menghadapi cuaca ekstrem, Kepala Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas, Komisaris Besar Polisi Edy Suranta Sitepu menegaskan, kendaraan berat telah disiagakan di sejumlah titik jalur mudik yang berada di wilayah Kabupaten Banyumas.

Baca Juga: Wisata Religi Enam Rumah Ibadah Lintas Agama di Kota Samarinda



Sumber : Kompas TV, Antara



BERITA LAINNYA



Close Ads x