JAKARTA, KOMPAS.TV - Diet Mediterania menjadi salah satu diet yang cukup populer. Dilansir laman Cleveland Clinic, diet jenis ini diperkenalkan peneliti asal Amerika Serikat bernama Ancel Keys saat melakukan studi pola makan di tujuh negara pada 1950.
Keys dan timnya menemukan pola makan masyarakat Mediterania ternyata bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit jantung.
Diet Mediterania adalah diet yang disesuaikan dengan pola konsumsi makanan nabati dan lemak sehat.
Prinsip diet Mediterania mendorong orang untuk mengonsumsi lebih banyak buah dan sayur, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan lemak sehat seperti minyak zaitun dan alpukat.
Orang yang menjalani diet ini juga boleh mengonsumsi ikan, serta produk olahan susu seperti keju dan yogurt, asalkan dalam jumlah sedang.
Baca Juga: Mengenal Diet Tinggi Serat, Manfaat, dan Cara Melakukannya
Selain itu, mereka yang sedang menjalani diet Mediterania disarankan mengurangi makanan cepat saji, makanan instan, daging, gula, mentega, biji-bijian olahan, dan alkohol.
Dikutip dari laman Medical News Today, penelitian terbaru menyebut diet Mediterania dapat mengurangi kecemasan dan stres. Berikut beberapa manfaat diet Mediterania lainnya.
Salah satu manfaat diet Mediterania adalah menjaga kesehatan jantung. Pola makan sehat dengan diet Mediterania diketahui dapat mengurangi kadar kolesterol jahat dalam darah.
Menurut penelitian yang diterbitkan di Critical Reviews in Food Science and Nutrition, diet ini berfokus pada lemak sehat dan asam lemak omega-3.
Dalam diet Mediterania, kacang-kacangan dan minyak zaitun ekstra virgin menjadi sumber lemak utama. Kandungan-kandungan yang terdapat dalam kedua makanan itu terbukti dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Pola makan sehat dengan diet Mediterania juga memiliki manfaat untuk kesehatan otak. Makanan kaya omega-3 dalam diet jenis ini dapat mengurangi peradangan pada otak.
Antioksidan berfungsi untuk melindungi sel-sel otak, sementara vitamin dan mineral untuk menjaga kesehatan fungsi otak.
Dalam sebuah studi pada tahun 2018, para peneliti menemukan, diet Mediterania dapat meningkatkan kualitas tidur, terutama di kalangan lansia.
Makanan dalam diet ini mengandung nutrisi seperti tryptophan dan magnesium yang berperan dalam memproduksi hormon serotonin dan melatonin untuk regulasi tidur.
Manfaat diet Mediterania lainnya adalah menurunkan risiko demensia dan Alzheimer. Diet Mediterania kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan ganda yang ditemukan dalam minyak zaitun, kacang-kacangan, dan alpukat.
Lemak ini penting untuk kesehatan otak dan dapat membantu melindungi dari kerusakan akibat radikal bebas.
Diet Mediterania juga membatasi konsumsi daging merah dan olahannya. Makanan-makanan tersebut dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung dan stroke.
Manfaat lain dari diet Mediterania adalah membantu mengurangi peradangan di dalam tubuh. Sebab, pola makan ini dapat meringankan gejala berbagai penyakit peradangan, seperti rheumatoid arthritis yang disebabkan oleh gangguan autoimun, dan menimbulkan rasa nyeri serta pembengkakan pada sendi.
Salah satu tujuan orang menjalani diet Mediterania adalah untuk menurunkan berat badan atau mencapai berat badan ideal.
Diet ini diketahui efektif dalam menurunkan berat badan karena menekankan konsumsi buah dan sayur dalam jumlah banyak namun tetap memberikan asupan protein hewani secukupnya.
Baca Juga: Cara Melakukan Diet Golongan Darah O, A, B, dan AB
Diet Mediterania dapat membantu menstabilkan gula darah. Hal ini karena diet Mediterania mengutamakan konsumsi buah, sayur, dan kacang-kacangan.
Jenis makanan tersebut mampu menurunkan asupan gula dalam tubuh. Diet Mediterania juga terbukti mampu menurunkan risiko resistensi insulin, sehingga kerja insulin dalam menekan gula berlebih, tetap efektif.
Diet Mediterania juga terbukti dapat membantu memperbaiki suasana hati dan mengurangi risiko depresi. Peradangan adalah salah satu faktor penyebab depresi.
Kebanyakan makanan yang dianjurkan dalam diet ini bersifat anti-peradangan.
Sumber : Medical News Today, Cleveland Clinic
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.